Oleh: Prof. K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Juru Bicara Satgas COVID-19 MUI
Selain doa, ada sejumlah amalan yang dapat membuat hati menjadi tenang saat menghadapi pandemi COVID-19.
Corona virus disease 2019 masih menjadi momok bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Belum selesai dengan tuntas, kini bayangan virus COVID-19 dengan varian baru pun mulai datang. Tak cukup dengan upaya medis serta physical distancing, doa dan upaya spiritual lainnya juga perlu digencarkan.
Tak ada yang dapat mengubah takdir Allah Swt. kecuali doa, karena menjadi inti ibadah orang beriman. Maka doa menjadi penting saat menghadapi musibah untuk menguatkan batin dalam menjalaninya dan sangat utama untuk membebaskan diri dari terkena bala’ dan waba’.
Hal ini juga dapat menguatkan batin untuk menjaga ketahanan tubuh dari terjangkit COVID-19. Harus ditanamkan dalam hati sikap optimis bahwa dapat melewati cobaan pandemi corona dengan selamat serta dapat mengatasi dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkannya. Selain doa, ada sejumlah amalan yang dapat membuat hati menjadi tenang saat menghadapi pandemi COVID-19.
Pertama adalah bersabar. Dengan bersabar dalam menjalani cobaan dan berusaha menerima apa pun ketetapan Allah Swt. dengan berlapang dada. Hal itu dapat membuat hati menjadi tenang dan tidak mudah gelisah.
Kedua, membaca dan mendengarkan ayat-ayat suci Al- Qur’an. Dengan membaca atau mendengarkan ayat suci Al-Qur’an menjadi obat mustajab bagi orang yang sedang memiliki penyakit hati. Hal ini dipercaya mampu menenangkan hati bagi orang yang sedang gelisah, dan mencari ketenangan hati. Apabila melakukannya dengan khusyuk, maka hati akan merasa tenang, pikiran jernih, batin tenteram, dan hidup merasa damai.
Ketiga, shalat tahajud. Dengan mengerjakan shalat tahajud akan membuat jiwa menjadi kuat dan hati menjadi lebih tenang saat menghadapi cobaan. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw., “Shalat manakah yang paling utama setelah shalat wajib?” Rasulullah menjawab, “Shalat Tahajud”. (HR. Muslim).
Shalat tahajud menjadi sangat luar biasa, karena pengerjaannya saat tengah malam, dalam keadaan hening, sunyi, tenang sehingga dapat khusyuk untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Keempat, perbanyak dzikir dan istighfar. Dzikir dan istigfar dapat menenangkan hati dan pikiran. Terdapat dua amalan wirid dzikir yang dapat dilakukan agar hati menjadi tenang, pertama dzikir “Hasbunallah wa ni’mal wakiil” dan kedua, dzikir “la haula wala quwwata illa billah”.
COVID-19 semoga menjadikan kita untuk lebih bersungguh- sungguh untuk membantu orang lain. Jangan sampai ada eksploitasi bencana-bencana, jangan mengambil kesempatan di lipatan. Jangan sampai kita merusak tatanan sosial dan kepercayaan masyarakat. (Dirangkum dari berbagai sumber).