Seoul (25/5). Hallyu, Korean wave dengan pengaruh K-Pop dan melodrama Korea melanda penduduk dunia, khususnya gen Z dan millennials. Tak sampai disitu, pengaruhnya juga terasa hingga ke kosmetika. Kulit putih bersinar ala oppa dan eonni menjadi dambaan para remaja masa kini dan kosmetik negeri Ginseng menjadi buruan.
Kecenderungan tersebut dan menjamurnya produk Korea di Indonesia menjadi perhatian tersendiri. Terlebih di tahun 2026, seluruh kosmetik terkena kewajiban sertifikasi halal.
“Waktu tiga tahun (sejak 2023 ke 2026) untuk mulai menerapkan sistem yang halal, bukan waktu yang lama, sehingga perusahaan kosmetika harus mulai bersiap. Jangan sampai, kosmetik yang masuk ke Indonesia tertolak, dilarang beredar atau bahkan dilabeli haram,” ungkap Muti Arintawati.
Dalam mendukung akses produsen kosmetik ke sertifikasi halal, LPPOM MUI pun hadir dalam pameran COSMOBEAUTY SEOUL 2023 beberapa waktu lalu. Berkolaborasi dengan Ini Halal Korea sebagai kantor perwakilan LPPOM MUI di Korea, Lembaga pemeriksa halal pertama dan terbesar di Indonesia ini hadir di stan A18, COEX Hall A. Pameran ini turut menghadirkan produk bahan baku, kemasan, perawatan rambut, estetik, kuku, suplemen, serta makanan organik dan vegetarian.
Di kesempatan tersebut, Direktur LPPOM MUI akan memberikan seminar dengan topik “Titik kritis kosmetik dan bagaimana sertifikasi halal kosmetik dapat meningkatkan nilai produk”. Hal ini penting, agar industri kosmetik tersebut mengetahui persyaratan kehalalan dan dapat memenuhinya, sebelum masuk ke pasar Indonesia.
Pasar kosmetik halal menurut www.GlobalMuslimPopulation.com menempati posisi yang tinggi hingga mencapai sekitar dua miliar penduduk sedangkan Indonesia sendiri sebesar 229.000.000 atau 87% dari jumlah populasi kebutuhan pasar kosmetik nasional. Hingga kini, LPPOM MUI memiliki lebih dari 50.000 klien di lebih dari 65 negara. Jumlah pendaftar kosmetik terus meningkat dari tahun ke tahun. LPPOM MUI secara rutin menyediakan forum bagi industry yang tertarik untuk sertifikasi halal melalui kelas pengenalan sertifikasi halal yang diadakan dwibahasa setiap bulan pada hari Selasa (NAD)
