Search
Search

LPH LPPOM Babel Dorong SDM Halal Berkualitas Lewat Pelatihan JULEHA 

  • Home
  • Berita
  • LPH LPPOM Babel Dorong SDM Halal Berkualitas Lewat Pelatihan JULEHA 
LPH LPPOM Babel Dorong SDM Halal Berkualitas Lewat Pelatihan JULEHA

Ketika tren halal tak lagi sekadar soal keyakinan, tetapi menjadi bagian dari gaya hidup global, LPH LPPOM Bangka Belitung mengambil peran penting: mencetak SDM halal yang kompeten dari akar rumput. Melalui pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA), LPH LPPOM mengukuhkan komitmennya dalam membangun industri halal yang kokoh dari hulu. 

Dalam upaya mendukung penguatan industri halal nasional, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) pada Kamis, 22 Mei 2025, di Pangkalpinang. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari unsur juru sembelih pondok pesantren dan masyarakat umum. 

Langkah ini menjadi bagian dari strategi LPH LPPOM Babel dalam memastikan bahwa proses penyembelihan produk hewani di wilayah tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan, sekaligus menjawab kebutuhan industri halal yang terus berkembang di tingkat global. 

Pelatihan yang berlangsung intensif ini dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta terhadap konsep kehalalan dalam penyembelihan, tidak hanya dari sisi teknis namun juga dari sisi nilai dan tanggung jawab moral sebagai bagian dari rantai pasok halal. 

Ketua Umum MUI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Prof. Dr. KH. Hatamar Rasyid, M.Ag., yang turut hadir dalam pelatihan tersebut, memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya jaminan produk halal di era global. Dalam paparannya, Prof. Hatamar menekankan bahwa literasi halal perlu terus diperkuat di masyarakat. 

“Dalam tradisi masyarakat global sudah terpatri pemahaman, jika halal pasti bersih, dan bersih belum tentu halal,” ujarnya. 

Menurutnya, produk halal kini tidak lagi terbatas pada kebutuhan domestik, melainkan telah menjadi bagian dari tren internasional yang dikenal dengan istilah halal lifestyle. “Industri halal telah menjadi bagian dari tren global yang sedang berkembang pesat,” ungkapnya. 

Ia juga menegaskan bahwa industri halal merupakan sektor strategis yang berperan penting dalam menopang ekonomi nasional. “Industri halal sebagai bagian dari ekosistem ekonomi syariah telah berkontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, diharapkan peran sektor ini bisa semakin besar,” katanya. 

Dalam konteks ini, LPH LPPOM sebagai lembaga pemeriksa halal tidak hanya bertanggung jawab melakukan audit dan verifikasi kehalalan produk, tetapi juga memainkan peran kunci dalam pembangunan sumber daya manusia yang memahami prosedur dan nilai-nilai halal. Pelatihan JULEHA merupakan salah satu bentuk konkret kontribusi LPH LPPOM untuk membangun rantai pasok halal yang utuh dan dapat dipercaya. 

“Pelatihan Juru Sembelih Halal, yang tidak hanya menjamin kehalalan produk hewani, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen Muslim dalam mengonsumsi pangan dan minuman,” lanjut Prof. Hatamar. 

Hal senada disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, yang menyebutkan bahwa profesi Juru Sembelih Halal saat ini telah menjadi profesi strategis, bahkan secara global. 

“Profesi JULEHA tidak hanya menjamin aspek kehalalan produk, tetapi juga membawa peluang ekonomi yang baru. Bahkan, beberapa negara maju mulai membuka permintaan untuk tenaga JULEHA guna memenuhi kebutuhan halal food bagi komunitas Muslim mereka,” ujarnya. 

Rommy juga menegaskan bahwa MUI, termasuk melalui LPH LPPOM, merupakan salah satu stakeholder penting dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah. Ia menyatakan bahwa Bank Indonesia mendukung penuh berbagai program yang sejalan dengan pengembangan ekonomi syariah, termasuk pelatihan JULEHA sebagai bagian dari program strategis. 

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga dibekali dengan keterampilan praktis mengenai tata cara penyembelihan halal, pengenalan anatomi hewan, serta prinsip-prinsip animal welfare dalam perspektif Islam. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap juru sembelih tidak hanya mampu secara teknis, tetapi juga memahami nilai dan standar halal yang ditetapkan MUI. 

Rommy juga mengutip laporan Bank Dunia yang menunjukkan bahwa industri halal secara global menunjukkan pertumbuhan signifikan setiap tahunnya. “Perkembangan transaksi halal food secara global yang tumbuh dua digit menunjukkan momentum yang harus dimanfaatkan,” ujarnya. 

Selain Prof. Hatamar dan Rommy Tamawiwy, kegiatan ini turut menghadirkan narasumber lainnya seperti KH Ahmad Luthfi (Wakil Ketua MUI Babel), serta Direktur LPH LPPOM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Para narasumber membagikan wawasan dari berbagai aspek—regulasi, praktik lapangan, hingga tantangan implementasi penyembelihan halal di lapangan. 

Melalui pelatihan ini, LPH LPPOM Babel berharap dapat memperluas pemahaman serta menghasilkan tenaga JULEHA yang profesional, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk halal lokal dan memperluas pasar, baik di dalam maupun luar negeri. 

Dengan strategi ini, LPH LPPOM tidak hanya memperkuat sistem jaminan halal, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung ekosistem halal nasional yang berkualitas dan berkelanjutan. (***) 

//
Assalamu'alaikum, Selamat datang di pelayanan Customer Care LPPOM
👋 Apa ada yang bisa kami bantu?