Untuk mendapatkan sertifikasi halal di bisnis kuliner memang membutuhkan perjuangan dan komitmen yang kuat dari pemilik dan seluruh jajaran. Inilah pengalaman Sevenpine Kitchen Bogor dalam mengejar target sertifikasi halal.
Sevenpine adalah resto dan kafe yang berlokasi di Bogor Selatan, tepatnya di Jalan Jagakarsa, Tamansari Bogor Selatan. Seperti diketahui, kawasan Tamansari Bogor Selatan dikenal sebagai kawasan wisata alam dan kafe yang menawarkan nuansa alam yang sejuk dan indah.
Di antara sekian banyak kafe dan resto di kawasan Bogor Selatan, Sevenpine Kitchen kafe dan resto bisa dibilang sebagai satu-satunya resto yang telah mengantongi sertifikat halal. Fitri Fuzawati, Koordinator Auditor Halal Internal (KAHI) Sevenpine Kitchen menjelaskan, pihaknya pertama kali mengurus sertifikat halal pada tanggal 16 Januari 2024 dan memperoleh penetapan sertifikat halal 14 Maret 2024.
Tekad untuk mengurus sertifikat halal didasarkan pada banyaknya pertanyaan dari para pelanggan terkait kehalalan menu makanan dan minuman yang disajikan di Sevenpine. Menanggapi pertanyaan pelanggan tersebut, R. Ridwan Iskandar selaku pemilik resto yang juga seorang muslim yang taat merasa semakin tergerak untuk segera mengurus sertifikat halal agar dapat memberikan kenyamanan bagi seluruh pelanggan, khususnya pelanggan muslin.
“Selain itu, alasan lain yang mendasari kami mengurus sertifikasi halal adalah untuk meningkatkan kepercayaan customer dan menambah value Sevenpine Kitchen, karena di area sekitar Tamansari ini belum banyak kafe dengan konsep alam yang mempunyai sertifikat halal,” ujar Fitri.
Fitri mengakui, pada saat awal hendak mengurus sertifikat halal ada sedikit kekhawatiran bahwa prosesnya akan cukup memakan waktu dan rumit, serta biaya yang cukup besar. Kekhawatiran tersebut didasarkan pada informasi yang sebelumnya ia dapatkan bahwa banyak kafe dan resto yang belum mengurus sertifikasi halal dikarenakan proses dan tahapannya yang kompleks dan rumit.
Setelah melakukan pendaftaran proses sertifikasi halal, kekhawatiran Fitri tak sepenuhnya salah. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, baik terkait dengan kesiapan tim maupun yang berkaitan dengan pemasok bahan baku. Tantangan utama yang dihadapi pada saat proses sertifikasi halal kemarin adalah membiasakan dan mengimplementasikan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) ke dalam aktivitas sehari-hari oprasional kafe.
Karyawan, kata Fitri, juga harus menerapkan Standard Operating Prosedure (SOP) baru terkait halal. Selain itu, tantangan lain ada pada pencarian supplier bahan baku produk kritis seperti daging dan bahan berbasis dairy produk yang harus memenuhi kriteria halal. Proses mengumpulkan dokumen pendukung bahan dari produk konsinyasi UMKM setempat yang produknya belum bersertifikat juga menjadi tantangan tersendiri.
Namun, lantaran ada tekad yang kuat, terutama dari pemilik untuk segera mendapatkan sertifikat halal, tantangan tersebut harus dihadapi. Caranya? “Sejak tahapan proses sertifikasi halal sampai selesai kami berkonsultasi dan mengikuti arahan-arahan yang diberikan oleh tim Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM,” tukas Fitri.
Sevenpine Kitchen juga melakukan sosialisasi dan pelatihan SJPH secara rutin kepada seluruh karyawan agar terbiasa dengan sistem dan SOP baru terkait halal. Juga mencari beberapa alternatif bahan baku untuk didaftarkan kepada pihak LPH LPPOM, berkomunikasi aktif dengan pihak LPH LPPOM terkait rekomendasi beberapa bahan baku yang belum sesuai dengan kriteria halal, dan mendampingi UMKM yang belum memiliki sertifikat halal untuk membuat formula baku, diagram alir proses produksi dan surat keterangan bebas babi/bahan hewani.
Fitri menambahkan, dengan mengikuti setiap arahan dengan baik maka dapat mengubah pandangan kami yang tadinya melihat penerapan sistem jaminan produk halal ini ribet dan sulit menjadi lebih mudah dan menambah kesadaran seluruh pemangku kepentingan dan karyawan bahwa penerapan SJPH ini dilakukan untuk kepentingan bersama. Dengan sikap pemilik dan seluruh staf Sevenpine Kitchen yang cukup terbuka membuat proses sertifikasi halal berjalan lancar. (***)
