Search
Search

Sehat Berpuasa di Tengah Pandemi

Ramadhan adalah bulan yang paling dinantikan seluruh umat Muslim. Bulan bertabur Fadhilah (keutamaan) dan keberkahan (Syahrul-mubarok) ini juga merupakan Mahathah (terminal) guna menambah iman, takwa dan bekal amal dunia maupun akhirat. Bagaimana agar di bulan ini ibadah puasa tetap lancar tapi stamina tetap terjaga?

Disebutkan dalam hadits Nabi saw. yang artinya: “Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah memfardhukan kepada kalian berpuasa pada bulan ini. Pada bulan ini (pula) pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia akan terhalangi dari kebaikan itu.” (HR. An-Nasai)

Dengan segala kebaikan di bulan Ramadhan, ada banyak ibadah dan kegiatan yang dijalani. Mulai dari puasa, shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, bersedekah dan banyak kegiatan lainnya. Banyaknya kegiatan tentu harus diimbangi dengan tubuh yang sehat dan bugar. Apalagi berpuasa di masa pandemi COVID-19, tubuh harus benar-benar bugar dan terjaga kesehatannya.

Manfaat Puasa dari Segi Kesehatan

Selain menambah iman, takwa dan bekal amal dunia maupun akhirat, puasa juga banyak manfaatnya dari segi kesehatan. Dilansir dari Gatra.com, Dr. Sri Primawati Indraswari, seorang ahli kesehatan mengatakan bahwa berpuasa dapat menurunkan risiko terkena sejumlah penyakit.

“Berpuasa dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menurunkan kadar gula darah, menurunkan berat badan dan meningkatkan ketahanan mental dan fungsi otak agar tidak cepat lupa,” kata Sri Primawati.

Tak hanya itu, berdasarkan sejumlah literatur, berpuasa disebut Primawati juga dapat membuat awet muda dan membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh. “Dengan berpuasa, organ-organ pencernaan dapat beristirahat sekaligus membersihkan racun-racun dalam tubuh,” tambahnya.

Puasa Bugar pada Masa Pandemi

Pada Ramadhan tahun ini, kita harus kembali beribadah puasa di tengah pandemi COVID-19. Agar tetap sehat dan bugar, dr. Yulianto Prabowo, seorang ahli kesehatan menyarankan untuk banyak mengonsumsi buah dan sayuran. Buah yang disarankan adalah buah yang banyak mengandung vitamin C, berwarna kuning seperti pisang dan jeruk. “Buah seperti ini akan memenuhi kebutuhan vitamin dan imunitas dalam tubuh,” jelas dr. Yulianto seperti dilansir dari Solopos.com.

Selain asupan makanan bergizi, menjaga stamina dengan aktivitas fisik juga disarankan. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau lari kecil sangat disarankan, dilakukan pada pagi atau sore hari. “Tidak kalah penting berjemur antara pukul 09.00-10.00 WIB, untuk mempercepat metabolisme vitamin D dalam tubuh,” tambahnya.

Saran yang terakhir dan sangat penting, tentu saja tetap menerapkan protokol kesehatan saat terpaksa kelur rumah, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir.

Ibadah Puasa di Masa Pandemi

Berbeda dengan tahun lalu, masjid sebagai tempat ibadah ditutup saat Ramadhan. Pada tahun ini Kementerian Agama mengizinkan masyarakat untuk beribadah di masjid dengan sejumlah syarat. Syarat utama adalah pembatasan jumlah kehadiran. Jumlah jamaah dibatasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman satu meter antar jamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing. Jangan lupa untuk selalu membersihkan sajadah/mukena yang sudah dipakai ke masjid.

Pengurus dan pengelola masjid/mushala wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan mengumumkan kepada seluruh jamaah, seperti melakukan disinfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/mushala, menggunakan masker, dan selalu menjaga jarak aman.

Meminimalkan Aktivitas di Luar Rumah

Baik saat Ramadhan maupun di bulan lainnya, sebaiknya kita selalu meminimalkan aktivitas di luar rumah. Di bulan Ramadhan, kita dapat menyetok bahan makanan agar tidak perlu sering belanja.

Buat daftar apa saja yang perlu dibeli saat berbelanja. Utamakan membeli buah-buahan, kurma juga sayuran. Dengan penyimpanan yang tepat, bahan makanan ini bisa tahan lama di lemari pendingin. Belanja dapat dilakukan secara online, sekarang ini sudah banyak aplikasi untuk belanja online.

Memasak makanan untuk berbuka dan sahur. Selain lebih sehat juga lebih hemat dibanding harus membeli makanan dari luar. Memasak makanan juga menjadi aktivitas menyenangkan sambil menunggu waktu berbuka. (AMR)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.