Halal adalah peluang yang harus dikelola agar memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini ditegaskan Drs. H. Abdul Fatah, M.Si. (Wakil Gubernur Prov. Kep. Bangka Belitung), dalam acara webinar dengan tema Para Tokoh Bicara Prospek Halal Bangka Belitung (dalam Mendorong Percepatan Ekonomi Bangka Belitung) beberapa waktu lalu lalu.

Abdul mengatakan bahwa kini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) sedang mengupayakan beberapa hal untuk mendorong produk UMKM agar memiliki daya saing tinggi. Salah satunya dan menjadi yang utama adalah dengan sertifikasi halal.

Kep. Babel merupakan provinsi pertama yang dianugerahi penghargaan dalam wisata halal. Ini dapat menjadi daya tarik tersendiri, utamanya bagi wisatawan muslim. Melihat dari hal tersebut, Abdul merangkum faktor pendorong ekonomi Kep. Babel, utamanya di sektor halal. Ada dua hal yang digarisbawahi, yakni sumber daya manusia dan label halal.

“Hal pertama yang kita miliki adalah sumber daya manusia (SDM). Sekitar 47% penduduk Kep. Babel adalah wanita. Hal inilah yang sedang berusaha kita tonjolkan, yakni bagaimana mendorong kaum ibu agar tetap memiliki produktivitas sehingga dapat turut membangun pertumbuhan ekonomi di Kep. Babel,” terang Abdul Fatah.

Faktor pendorong selanjutnya adalah label halal. Ini menjadi yang utama. Jika melihat mayoritas penduduk Kep. Babel beragama Islam (89,4%), maka permintaan produk-produk berlabel halal akan tinggi. Tentunya hal ini harus dibarengi dengan edukasi tentang sadar halal ke masyarakat.

Selain edukasi ke masyarakat, pemerintah daerah (pemda) Kep. Babel juga tengah mengupayakan pemberian edukasi kepada para UMKM tentang pentingnya meningkatkan harga jual produk. Dalam hal ini, sertifikasi halal produk lagi-lagi menjadi sorotan. Selain itu, kemasan juga dianggap penting. Karena itu, pemda Kep. Babel telah menggarap Rumah Kemasan. Program ini melayani pelaku usaha UMKM dalam menyajikan kemasan produk berdaya jual tinggi.

Karakteristik alam Kep. Babel jugaa memberikan keuntungan tersendiri. Provinsi Babel terdiri dari 84% lautannya dan 14% daratan. Dengan begitu, masyarakat dapat memanfaatkan produk laut dan juga darat. Sampai saat ini, masyarakat banyak menghasilkan produk biota laut. Ini dapat menjadi keunggulan dan ciri khas produk Kep. Babel.

Meski begitu, pelaku usaha tak luput dari berbagai masalah. Utamanya terkait dengan pengadaan modal. Pemda Kep. Babel telah menyadari hal ini dan tengah berupaya menyediakan berbagai alternatif pengadaan modal, seperti pinjaman kepada bank perkreditan rakyat syariah. Upaya lainnyaa adalah menyediakan teknologi atau mesin tepat guna. Ini sangat bermanfaat dalam membangun industri UMKM.

Dalam memasarkan produk, Abdul menyarankan pelaku usaha untuk memanfaatkan gadget. “Memasarkan produk secara konvensional, ini tidak bisa lagi dilakukan. Prov. Kep. Babel ini unik dan estetikanya luar biasa. Kita akan bawa Kep, Babel masuk dalam destinasi wisata nasional,” terangnya.

Dengan banyaknya wisatawan yang datang, lanjut Abdul, hasil UMKM akan terserap oleh wisatawan. Namun dalam kondisi saat ini, pandemi COVID-19, tak dapat dimungkiri terjadi pelambatan dari segi ekonomi. Ini membuka peluang untuk menjual produk UMKM secara online atau digital. Artinya, pasar semakin terbuka. (YN)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.