LPPOM raih anugerah IHYA 2024. Penghargaan ini diperoleh atas inovasi yang telah dilahirkan LPPOM dalam mendorong percepatan pemeriksaan kehalalan.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) menerima penghargaan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) dengan kategori Inovasi Halal Terbaik (Best Halal Innovation) untuk CEROL-SS23000 pada 27 September 2024 di ICED BSD, Tanggerang. Pengahargaan ini diberikan kepada 22 pemenang IHYA 2024 yang merupakan hasil seleksi dari 982 peserta dari berbagai institusi/Lembaga/perusahaan. Juga dalam ajang ini, LPPOM masuk dalam nominasi pemenang Program Sosial Kemasyarakatan Terbaik (Best Social Impact Initiatives) untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) Festival Syawal.
CEROL-SS23000 merupaka sistem sertifikasi online pertama di ASEAN (24 Mei 2012) ini memudahkan klien dalam proses sertifikasi halal, khususnya untuk menggantikan pengumpulan data manual (hardcopy). Sebelumnya, sejak LPPOM berdiri, segala bentuk proses pemeriksaan kehalalan dilakukan secara manual, seperti risiko dokumen tidak siap saat akan berangkat audit sehingga menyebabkan penundaan jadwal, peluang dokumen tercecer, hingga lamnya penelusuran informasi.
“CEROL-SS23000 telah melalui perbaikan sistem berkelanjutan sehingga saat ini dihasilkan sistem yang lebih ringan dan lebih cepat dengan berbagai fitur baru yang memudahkan pengguna, salah satunya user interface,” jelas, Direktur Strategi dan Operasional LPPOM, Sumunar Jati.
Pihaknya menekankan bahwa sistem ini mendorong kelancaran sertifikasi halal saat masa pandemi COVID-19. Sistem dwibahasa dalam CEROL-SS23000 juga memudahkan klien dari berbagai mancanegara untuk dalam mengakses sertifikasi halal di Indonesia. Selain itu, terintegrasinya CEROL-SS23000 dengan sistem sertifikasi halal online Sihalal milik Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) semakin memudahkan implementasi Wajib Halal Oktober (WHO) 2024.
Dengan sistem ini, LPPOM mampu membantu mempercepat waktu proses pemeriksaan dengan rata-rata 7 hari kerja (data Agustus 2024). Dengan tercapainya hal ini mampu meningkatkan kepercayaan pelaku usaha ke LPPOM. Hal ini dibuktikan dengan capaian jumlah perusahaan sejumlah 8.614 perusahaan dalam kurun waktu Januari sampai 16 September 2024 dengan. Tentu ini merupakan capaian yang sangat baik, khususnya dalam mewujudkan implementasi WHO 2024 dan cita-cita Indonesia sebagai pusat halal dunia.
Selain CEROL-SS23000 yang memangkan kategori Inovasi Halal Terbaik (Best Halal Innovation), LPPOM juga masuk nominasi Program Sosial Kemasyarakatan Terbaik (Best Social Impact Initiatives) untuk program Festival Syawal. Program CSR yang rutin dilakukan setiap tahun ini merupakan berfokus meningkatkan daya saing dan nilai tambah pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Ini merupakan bentuk komitmen LPPOM untuk mendukung pemerintah meningkatkan jumlah produksi produk halal Indonesia.
Pada tahun ini, dengan mengangkat tema “Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Lokal melalui Wisata Halal”, LPPOM memberikan fasilitasi sertifikasi halal regular gratis kepada 744 UMK. Sejumlah 85 UMK difasilitasi secara mandiri oleh LPPOM di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP), yakni sebanyak 41 UMK di Labuan Bajo, 10 UMK di wilayah Danau Toba, 8 UMK di wilayah Borobudur, 6 UMK di wilayah Likupang, dan 20 UMK di wilayah Mandalika. Sebanyak 40 lainnya tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia.
“Dalam rangkaian yang sama, LPPOM juga melakukan edukasi halal dalam bentuk webinar dan seminar kepada 477 peserta. LPPOM juga menjadi inisiator terbentuknya Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS) di area kuliner Kampung Ujung, Labuan Bajo yang diresmikan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS),” terang Sumunar Jati.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, memberikan apresiasi kepada para stakeholders industri halal yang mendukung dan berperan aktif dalam mengakselerasi perkembangan dan pemberdayaan industri halal nasional. IHYA menjadi brand untuk kemajuan sektor industri halal Indonesia, sekaligus menjadi representasi visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.
“IHYA juga diharapkan menjadi ajang penghargaan yang berkredibilitas tinggi dan menjadi media kurasi industri halal terbaik di Indonesia. Harapan kami, melalui IHYA, Kementerian Perindustrian dapat ikut memperkuat ekosistem ekonomi syariah pada umumnya, dan industri halal khususnya,” ujarnya.
Pada pelaksanaan kegiatan IHYA 2024, Kemenperin melibatkan berbagai stakeholders lintas sektor dari kalangan lembaga pemerintah, non-pemerintah, industri, organisasi kemasyarakatan (ormas), dan akademisi pada tahapan penjurian serta penetapan rekomendasi pemenang. Keterlibatan multistakeholder dalam kegiatan IHYA 2024 ini menjadi penting, karena menjadikan IHYA sebagai kegiatan kolaboratif dari berbagai elemen, tidak hanya kegiatan Kemenperin semata.
“Selamat kepada para penerima Penghargaan IHYA 2024, dan saya berharap para penerima penghargaan tidak berhenti berinovasi untuk menciptakan ide-ide baru yang dapat menjadi sumbangsih bagi majunya industri halal nasional, serta menyemarakkan kampanye dan promosi industri halal di Indonesia maupun di tingkat global,” pungkasnya.
Tahun ini, Menperin memberikan penghargaan kepada 22 pemenang IHYA 2024 yang merupakan hasil seleksi dari 982 peserta dari berbagai institusi/Lembaga/perusahaan. Adapun pemenang tersebut terdiri dari delapan kategori, yakni Inovasi Halal Terbaik (Best Halal Innovation), Program Sosial Kemasyarakatan Terbaik (Best Social Impact Initiatives), Rantai Pasok Halal Terbaik (Best Halal Supply Chain), Industri Kecil Terbaik (Best Small Industry), Kawasan Industri Halal Terbaik (Best Halal Industrial Estate), Ekspansi Ekspor Terbaik (Best Export Expansion), Dukungan Program Halal Terbaik (Best Halal Program Support), dan Dukungan Finansial Terbaik (Best Halal Financial Support). (YN)