Sarang burung walet sudah sejak lama diolah menjadi makanan eksotis dengan harga yang sangat fantastis. Sarang burung walet juga dicari karena dipercaya memiliki beragam kandungan gizi dan manfaat untuk tubuh. Bagaimana aspek kehalalannya?
Khasiat burung walet yang beragam telah menjadikan produk ini menjadi incaran banyak orang. Tidak berlebihan jika di pasaran harganya bisa menjadi sangat mahal, mencapai belasan juta rupiah per kilogram. Sarang burung walet yang berasal dari air liur burung walet yang dilakukan secara bertahap sampai mengeras dengan sendirinya ini berwarna putih salju dan sangat populer diolah sebagai sup.
Burung walet yang biasa tinggal di dalam gua, mengeluarkan air liurnya yang lengket yang berfungsi merekatkan sarang ke langit-langit atau dinding gua agar tidak mudah jatuh. Liur yang keluar dari burung walet bukan air liur biasa. Liur burung walet mengandung protein tinggi dan memiliki kandungan kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.
Itu sebabnya, sarang burung walet mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh sekaligus memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Banyak yang memanfaatkannya sebagai campuran makanan penutup atau minuman. Ilmu pengobatan tradisional Cina percaya bahwa mengonsumsi sarang burung walet dapat menangkal penuaan dini, melawan kanker, hingga meningkatkan konsentrasi.
Selama ini, ada dua cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh sarang burung walet. Ada yang berburu sarang burung walet secara liar di tebing-tebing curam atau di tengah hutan. Namun tidak kalah banyak yang sengaja melakukan budidaya secara khusus di tempat tertentu. Mengingat budidaya walet sifatnya jangka panjang, maka peternak sarang burung walet ini harus mengeluarkan biaya cukup banyak.
Khasiat Sarang Burung Walet
Sejak ratusan tahun lalu sarang burung walet diklaim memiliki banyak khasiat. Mengutip uraian Halodoc.com manfaat utama dari sarang walet berasal dari kandungan fenilalaninnya. Fenilalanin adalah salah satu jenis asam amino yang menjadi komponen penyusun protein di dalam tubuh.
Molekul fenilalanin memiliki dua bentuk, yakni L-fenilalanin dan D-fenilalanin. Keduanya sebenarnya hampir serupa, walau memiliki struktur molekul yang sedikit berbeda. Kandungan fenilalanin di dalam sarang burung walet ini mampu meningkatkan kinerja sistem saraf pusat, sehingga dapat mencegah berbagai masalah otak, termasuk depresi.
Tak hanya mencegah gangguan otak, sarang walet juga memiliki beberapa kandungan baik. Di antaranya mineral, fosfor, antioksidan, karbohidrat, kalsium, lemak dan protein.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Drug Design, Development and Therapy tahun 2016 menemukan bahwa sarang walet secara spesifik membantu daya tahan tubuh selama kemoterapi.Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa konsumsi sarang burung walet rutin selama 30 hari dapat meningkatkan kekebalan imun dalam usus yang melemah akibat kemoterapi. Senyawa dalam liur burung walet juga dilaporkan bermanfaat mengurangi cedera pada jaringan usus yang disebabkan oleh efek samping obat cyclophosphamide, yakni obat kemoterapi.
Kandungan baik dalam setiap 100 gram sarang burung walet mentah, di antaranya: energi sebanyak 281 kilo kalori, Fosfor sebanyak 18 miligram, karbohidrat sebanyak 32.1 gram, kalsium sebanyak 485 miligram, lemak sebanyak 0.3 gram, protein sebanyak 37.5 gram, dan zat besi sebanyak 3 miligram. Adapun manfaat dari beberapa kandungan baik tersebut, antara lain sebagai sumber mineral, menurunkan risiko serangan jantung, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Sarang burung walet disebut sebagai sumber mineral karena mengandung kalsium, mangan, tembaga dan zinc yang termasuk mineral penting bagi tubuh. Manfaatnya mulai dari menjaga kesehatan tulang, meningkatkan kesehatan jantung dan menjaga daya tahan tubuh.
Sedangkan khasiat sebagai penurun risiko serangan jantung lantaran sarang walet dapat mencegah pengentalan darah yang menyebabkan penyakit jantung. Kandungan di dalamnya memiliki efek yang mirip dengan obat penurun kolesterol, seperti simvastatin. Sarang walet bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang diperlukan guna membentuk kolesterol. Dengan begitu, jumlah kolesterol yang diproduksi tubuh bisa berkurang dan tetap berada dalam kisaran normal.
Lantaran mengandung antioksidan, sarang burung walet juga dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mampu mendeteksi dan menghancurkan zat asing yang masuk ke tubuh, seperti bakteri atau virus. Selain itu, beragam vitamin dan mineral pun melengkapi nutrisi dalam sarang burung walet yang memberikan manfaat tersendiri.
Cermati Kehalalannya
Mengingat sarang burung walet berasal dari air liur burung, maka muncul pertanyaan mengenai kehalalan produk tersebut. Apakah sarang burung walet halal dikonsumsi?
Direktur Utama LPPOM MUI, Ir. Muti Arintawati, M.Si menyatakan, sarang burung walet pada dasarnya halal dikonsumsi. Namun, mengingat di dalam sarang burung walet tersebut biasanya tercampur dengan kotoran burung, maka sebelum dikonsumsi sarang burung walet tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa terhadap kehalalan sarang burung walet ini. Di dalam Fatwa MUI Nomor 02 Tahun 2012 disebutkan bahwa sarang burung walet berasal dari cairan yang keluar bersama air liur yang telah mengering, dan tidak jarang bercampur dengan kotoran. Pada kasus yang seperti ini, muncul pertanyaan mengenai hukum mengonsumsi sarang burung walet dan membudidayakannya.
Para ulama sepakat bahwa sarang burung walet adalah sarang yang dibuat oleh burung walet, berasal dari zat yang tersimpan di tembolok burung yang bercampur dengan zat yang berasal dari kelenjar ludah (air liur) yang telah mengering. Sarang burung walet adalah suci dan halal. Dalam hal sarang burung walet bercampur dengan atau terkena barang najis (seperti kotorannya), maka harus disucikan secara syar’I (tathhir syar’i) sebelum dikonsumsi.
Selain kontaminasi kotoran burung tersebut, hal lain yang harus diwaspadai adalah adanya pencampuran sarang burung walet yang menggunakan gelatin, putih telur, maupun bagian tertentu dari ikan laut. Tujuannya untuk menambah bobot timbangan sarang burung walet ketika hendak dijual, mengingat harganya yang sangat tinggi. Pencampuran gelatin yang tidak jelas kehalalannya pada sarang burung walet tentu harus dicermati. Sebab jika tercampur getin babi, mengkonsumsi sarang burung walet yang tercampur tentu haram hukumnya. (***)