Search
Search

Bijak Kelola Keuangan Ramadan – Idul Fitri, Hindari 5 Kebocoran Budget Ini!

  • Home
  • Artikel Halal
  • Bijak Kelola Keuangan Ramadan – Idul Fitri, Hindari 5 Kebocoran Budget Ini!
Bijak Kelola Keuangan Ramadan - Idul Fitri, Hindari 5 Kebocoran Budget Ini!

Ramadan adalah bulan penuh berkah yang selalu dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai momen untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, Ramadan juga menjadi waktu untuk berbagi dengan sesama. 

Namun, di balik kemeriahan Bulan Suci ini, sering kali kita menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan. Tanpa perencanaan yang baik, pengeluaran selama Ramadan bisa membengkak dan mengganggu kestabilan finansial. 

Tidak sedikit orang yang baru menyadari setelah Ramadan berlalu bahwa pengeluaran mereka jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Banyak pos pengeluaran yang tanpa terasa bisa menguras kantong. Oleh karena itu, penting untuk mengenali potensi kebocoran keuangan agar kita dapat menjalani Ramadan dengan tenang dan tetap menjaga keseimbangan finansial. 

Menurut Amalia K. Nisa, Founder @mommenkeu, ada lima kebocoran utama yang sering terjadi di bulan Ramadan dan perlu diantisipasi agar keuangan tetap stabil hingga Lebaran tiba. Yuk, simak dan persiapkan solusinya! 

1. Zakat Maal (Bagi yang Sudah Mencapai Nisab dan Haul) 

Zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang telah mencapai nishab (batas minimal) dan bertahan selama haul (1 tahun kepemilikan). Syarat wajib zakat maal: 

  • Harta dimiliki secara penuh 
  • Telah mencapai nishab (senilai 85 gram emas) 
  • Sudah berlalu haul (1 tahun) 
  • Harta berkembang atau berpotensi bertambah 

Besaran zakat maal adalah 2,5% dari total harta yang terkena zakat. Misalnya, jika seseorang memiliki tabungan dan aset senilai Rp100 juta dan sudah dimiliki selama setahun, maka zakatnya adalah Rp2.500.000. 

“Banyak banget klien dan peserta kelas aku yang baru sadar kalau mereka belum pernah menunaikan zakat maal. Tahunya hanya zakat profesi aja. Padahal, harta yang kita punya (tabungan, saham, deposito, dll) kalau sudah mencapai standar nisab dan haul harus ditunaikan zakat maalnya,” ujar Amalia. 

Saat Ramadan hingga Lebaran, biasanya kita mengeluarkan banyak uang untuk sedekah, infaq, dan donasi. Namun, jangan sampai lupa bahwa zakat maal adalah kewajiban, sedangkan sedekah hukumnya sunnah. 

2. Fidyah (Bagi yang Tidak Bisa Berpuasa Sepanjang Ramadan) 

Fidyah adalah kompensasi yang dibayarkan oleh seseorang yang tidak bisa berpuasa dan tidak bisa menggantinya di hari lain. Contohnya, ibu hamil atau menyusui, serta orang tua yang sakit. 

Besaran fidyah jika menggunakan uang adalah senilai makanan 1 kali makan untuk satu hari puasa yang ditinggalkan. Jika dalam bentuk beras, maka setara dengan 1 mud atau sekitar 675 gram beras per hari yang tidak berpuasa. 

3. Sedekah di Bulan Ramadan 

Bulan Ramadan adalah momen terbaik untuk berbagi, dan banyak jenis sedekah yang bisa dilakukan, seperti berbagi takjil, buka puasa, atau sahur; sedekah untuk kegiatan sosial di masjid; serta membantu kaum dhuafa dan fakir miskin 

Sedekah memang tidak wajib seperti zakat, tetapi memiliki pahala yang luar biasa besar di bulan Ramadan. Maka, pastikan anggaran sedekah tetap sesuai dengan kemampuan finansial. 

4. Biaya Sosial yang Tidak Terduga 

Bulan Ramadan juga identik dengan berbagai kegiatan sosial yang bisa membuat anggaran membengkak, seperti buka bersama teman dan keluarga, oleh-oleh mudik, hampers untuk keluarga dan kerabat, serta Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Asisten Rumah Tangga (ART), karyawan saudara, atau orang tua. 

Kegiatan-kegiatan ini memang penting untuk menjaga silaturahmi, tetapi tanpa perencanaan yang matang, bisa menjadi kebocoran keuangan yang besar. Jadi, pastikan semua sudah masuk dalam perhitungan budget

5. Biaya Selama Mudik 

Mudik sering menjadi salah satu pengeluaran terbesar menjelang Lebaran. Salah satunya tiket transportasi atau bahan bakar jika menggunakan mobil pribadi. Selain itu, pengeluaran saat liburan mudik juga perlu diperhitungkan, misalnya anggaran berwisata di daerah mudik. Snack dan makanan selama perjalanan tentu perlu masuk anggaran, apalagi jika dikalikan sejumlah kepala anggota keluarga.  

Jika tidak dikelola dengan baik, biaya mudik bisa menguras tabungan dan mengganggu anggaran pasca-Lebaran. Oleh karena itu, persiapkan dana mudik jauh-jauh hari agar lebih ringan. 

Tips Atur Budget agar Tidak Jebol 

Agar anggaran tetap aman selama Ramadan hingga Lebaran, Amalia yang juga aktif membuka ruang konsultasi Financial Planner membagikan beberapa tips efisiensi budget yang bisa diterapkan. 

  • Beli baju secukupnya, atau pakai yang sudah ada  

Tidak ada kewajiban membeli baju baru setiap Lebaran. Jika pakaian masih layak pakai, tidak ada salahnya mengenakannya kembali. 

  • Buat kue sendiri atau beli secukupnya 

Harga kue kering sering melonjak menjelang Lebaran. Jika memungkinkan, buat sendiri di rumah atau beli dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. 

  • Siapkan takjil dan makanan sendiri, jajan secukupnya 

Mengelola makanan sendiri bisa menghemat banyak pengeluaran dibandingkan harus sering berbuka puasa di luar. 

  • Sortir daftar penerima hampers sesuai budget 

Berikan hampers kepada keluarga dan sahabat dekat terlebih dahulu. Tidak harus mewah, yang penting adalah niat berbagi. 

Selain itu, belanja dengan konsep mindful spending juga sangat disarankan. Mindful spending bukan berarti berhenti belanja, tetapi lebih kepada membelanjakan uang dengan penuh kesadaran dan sesuai kebutuhan. 

“Ayo berbagi kebaikan lebih banyak dan sesuai kemampuan di Bulan Ramadan. Membantu sesama bisa dilakukan dengan membeli produk lokal, membeli dari teman, atau mendukung usaha orang-orang terdekat kita. Sesuaikan dengan kebutuhan dan budget agar tidak boros,” tutup Amalia. 

Dengan perencanaan keuangan yang baik, Ramadan dan Lebaran bisa dijalani dengan lebih tenang dan penuh berkah. Yuk, rapihkan budget kita dari sekarang! (YN/NCI) 

Sumber : Jurnal Halal 172 | LPH LPPOM Sertifikasi Halal

//
Assalamu'alaikum, Selamat datang di pelayanan Customer Care LPPOM
👋 Apa ada yang bisa kami bantu?