Kemenparekraf melakukan berbagai upaya dalam memajukan pariwsata di Indonesia. Salah satu upayanya dengan mendorong wisata ramah muslim untuk menarik wisatawan muslim domestik dan mancanegara. LPPOM turut hadir untuk mendorong hal ini dengan program fasilitasi sertifikasi halal bagi UMK di Daerah Super Prioritas (DSP).
Pariwisata halal merupakan wisata ramah muslim, memberikan layanan tambahan atau extended services untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim. Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Pengembangan Usaha, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Masruroh, S.Sos., MAB, dalam acara Festival Syawal LPPOM 1445 H pada 08 Mei 2024 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Masruroh menjelaskan bahwa pariwisata halal sangat baik untuk menarik wisatawan muslim karena menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan bagi muslim, seperti tersedianya produk makanan dan minuman yang bersertifikat halal serta fasilitas ibadah di tempat wisata. Adapun sertifikat halal pada produk makanan dan minuman merupakan jaminan kehalalan suatu produk. Tentinya, hal ini agar pasar muslim bisa berwisata dengan tenang dan tenteram.
“Hal ini sebagai respons terhadap permintaan dari wisatawan muslim yang ingin menjalankan ibadahnya tanpa mengalami kesulitan dalam menemukan layanan yang sesuai dengan kepercayaan dan prinsip agamanya,” jelas Masruroh.
Selain sebagai pemenuhan kepatuhan terhadap aturan agama, wisata halal juga dapat menambah dan memperluas pasar domestik dan internasional. Sehingga, mampu menciptakan peluang serta mendatangkan wisatawan muslim domestik dan mancanegara di luar pasar yang ada saat ini. Hal ini juga turut mendorong perekoniman masyarakat lokal, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi industri pariwisata ekonomi kreatif dan komunitas lokal di destinasi seperti akomodasi, restoran, transportasi, dan kerajinan lokal.
Untuk meuwujudkan hal tersebut, Kemenparekraf telah berupaya meningkatkan taraf ekonomi masyarakat lokal melalui wisata halal di Indonesia agar adanya peningkatan wawasan dan literasi wisata ramah muslim. Salah satunya dengan menyelenggarakan aktivasi target 3.000 desa wisata bersertifikasi halal dari 6.000 desa yang terdaftar melalui program Jadesta Kemenparekraf.
Sosialisasi program sertifikasi halal pada pelaku usaha di desa wisata dimaksudkan untuk meningkatkan literasi dan awareness tentang pentingnya sertifikasi halal agar dapat menarik wisatan muslim dalam pemenuhan produk makanan dan minuman halal. Adanya peningkatan awareness diharapkan tingkat partisipasi pelaku usaha untuk mensertifikasi halal produk makanan dan minuman akan mengalami kenaikan yang signifikan dalam ekosistem wisata halal di Indonesia.
Pada kesepatan yang sama, Masruroh juga menekankan bahwa pariwisata halal mampu mendorong quality tourism, seperti nilai-nilai halal yang bersifat universal bagi semua orang dan mendorong pariwisata berkelanjutan. Dengan adanya wisata halal ini mampu menjadikan Destinasi Super Prioritas (DSP) seperti Labuan Bajo menjadi tujuan wisata yang ramah muslim.
Demi memajukan destinasi wisata yang ramah muslim, LPPOM juga turut membantu fasilitasi sertifikasi halal dalam program Festival Syawal. Tahun ini, LPPOM telah melakukan fasilitasi sertifikassi halal kepada 744 pelaku UMK, di mana 125 UMK diantaranya difasilitasi secara mandiri oleh LPPOM. Dari 125 UMK tersebut, terdapat 85 UMK yang berasal dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP). Sebanyak 42 UMK di Labuan Bajo, 10 UMK di wilayah Danau Toba, 8 UMK di wilayah Borobudur, 6 UMK di wilayah Likupang, dan 20 UMK di wilayah Mandalika. Sebanyak 40 lainnya tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia.
Direktur Utama LPPOM, Ir. Muti Arintawati, M.Si, menyebutkan bahwa Festival Syawal yang diselenggarakan oleh LPPOM merupakan salah satu bentuk komitmen dan upaya LPPOM dalam mendukung program Kemenparekraf, khususnya dalam mencapai cita-cita Indonesia sebagai pusat halal dunia termasuk juga menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata yang ramah bagi muslim seluruh dunia.
Kini, tak perlu khawatir lagi untuk berwisata ke daerah Destinasi Super Prioritas (DSP). Karena sudah banyak Kawasan kuliner yang bersertifikat halal. Anda juga dapat mengecek deretan wisata kuliner halal lainnya melalui website www.halalmui.org, aplikasi Halal MUI yang dapat diunduh di Playstore, serta website BPJPH. Layanan lainnya seperti swab test untuk penjamah makanan dapat diakses juga diwebsite Lab LPPOM MUI https://e-halallab.com/ (ZUL)