Ramadhan menjadi waktu yang tepat bagi semua pihak untuk melakukan refleksi dan perbaikan diri atas perjalanan yang telah dilalui selama bulan-bulan sebelumnya. Bagi LPH LPPOM, momen ini juga dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahmi guna membangun kebersamaan yang lebih kokoh.
Di tengah semilir angin pasca-Ramadhan, lebih dari 200 Insan LPPOM berkumpul dalam acara Halal bi Halal 1446 Hijriah pada 20 April 2025 di Bogor. Karyawan, auditor halal, jajaran direksi, hingga tamu undangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatu dalam momen istimewa ini, membuktikan bahwa silaturahmi adalah benang emas yang merajut kebersamaan dan semangat perjuangan sebuah lembaga.
Ramadhan, sebagaimana disampaikan Direktur Utama LPPOM, Ir. Muti Arintawati, M.Si., merupakan waktu refleksi sekaligus penguat langkah ke depan. Dalam sambutannya, Muti menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan medium untuk memperkuat semangat dan soliditas di tengah tantangan besar yang tengah dihadapi lembaga.
“Semoga segala kebaikan dan pencapaian di bulan Ramadhan yang penuh berkah menjadi penyulut semangat untuk terus melangkah maju, serta mampu menyatukan tujuan lembaga ini. Dengan demikian, semoga kita bisa terus istiqomah untuk satu tujuan kita sejak awal berdirinya LPPOM, yakni menentramkan umat,” ungkapnya dengan penuh harap.
Seiring dengan dinamisnya regulasi halal di Indonesia, termasuk implementasi Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) dan aturan turunannya, Muti menekankan pentingnya semangat kolektif dalam menjawab berbagai tantangan tersebut. Bagi LPPOM, menjaga ketentraman umat melalui layanan pemeriksaan halal adalah amanah utama yang tak boleh goyah.
Kehadiran Wakil Ketua Umum MUI, Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag., semakin memperkaya nilai spiritual dalam acara ini. Dalam tausiyahnya, Anwar menekankan makna kemenangan sejati yang diraih setelah Ramadhan. “Kemenangan tersebut bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang keberhasilan dalam mengendalikan diri, memperbaiki akhlak, serta memperkuat keimanan dan ketakwaan,” ujar beliau.
Ia juga menekankan bahwa puasa meningkatkan koneksi spiritual seseorang dengan Allah Swt. Komunikasi yang terbangun melalui ibadah tersebut diharapkan mampu membentuk pribadi-pribadi LPPOM yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Acara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting dari MUI seperti Drs. K.H. Sholahuddin Al Aiyub, M.Si. (Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal), Dr. Ir. H. Lukmanul Hakim, M.Si. (Ketua Lembaga Wakaf MUI), dan Dr. H. Rofiqul Umam Ahmad, S.H., M.H. (Wakil Sekretaris Jenderal MUI), yang hadir memberikan dukungan dan memperkuat spirit kebersamaan.
Tak hanya berhenti pada Halal bi Halal, LPPOM juga terus menunjukkan komitmennya untuk menebar manfaat lebih luas. Melalui program Festival Syawal 1446 H, LPPOM aktif memfasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK), khususnya pada sektor penggilingan daging. Dengan mengangkat tema “Perkuat Halal dari Hulu melalui Penggilingan Daging Halal”, program ini tak hanya menargetkan kuantitas produk halal, tetapi juga menyasar peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya rantai halal yang benar sejak tahap awal produksi.
Langkah ini sejalan dengan misi LPPOM untuk terus mendukung kebijakan BPJPH dan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Edukasi halal pun digalakkan secara merata di seluruh Indonesia, menciptakan fondasi kuat bagi pertumbuhan industri halal yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Dalam balutan kebersamaan dan semangat Ramadhan yang masih terasa, acara Halal bi Halal LPPOM tahun ini menjadi lebih dari sekadar ajang silaturahmi. Ia adalah perwujudan dari tekad bersama: satu tujuan, satu kemenangan – demi ketentraman umat dan masa depan halal Indonesia yang lebih terang. (ZUL)
