Search
Search

Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM Sertifikasi Halal

  • Home
  • Berita
  • Perkuat Keamanan Pangan, Laboratorium LPPOM MUI Tekankan Pentingnya Validasi F₀ 
Tekankan Pentingnya Validasi F₀ 

Dalam upaya memperkuat jaminan keamanan pangan, Laboratorium LPPOM MUI menegaskan pentingnya validasi kecukupan panas (F₀) sebagai bagian krusial dalam memastikan produk pangan steril yang aman, bermutu, dan thayyib. Pendekatan berbasis sains ini berperan strategis dalam mengendalikan risiko cemaran mikroorganisme berbahaya, sekaligus mendukung pemenuhan regulasi dan peningkatan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan yang beredar di masyarakat.

Melalui seminar bertajuk “Validasi Kecukupan Panas (F₀)”, Laboratorium LPPOM MUI mengajak pelaku industri, akademisi, regulator, hingga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berperan aktif dalam upaya bersama meningkatkan pemahaman, kompetensi, serta keandalan pengujian laboratorium, khususnya di bidang keamanan dan mutu pangan. Kegiatan ini diselenggarakan pada 17 Desember 2025 di Gedung Global Halal Center, Bogor.

Direktur Utama LPPOM, Ir. Muti Arintawati, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini memiliki nilai strategis yang sangat penting bagi industri pangan. Menurutnya, validasi proses termal merupakan salah satu aspek krusial dalam menjamin keamanan pangan, terutama dalam pengendalian bahaya cemaran mikroorganisme.

“Seminar ini kami pandang sangat strategis, karena validasi proses termal merupakan aspek krusial dalam menjamin keamanan pangan. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga dapat langsung diimplementasikan oleh pelaku industri dan praktisi laboratorium,” ujar Muti.

Sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), LPPOM terus melakukan penguatan dan pengembangan layanan. Kini, melalui Laboratorium LPPOM MUI, perusahaan pangan tidak hanya dapat melakukan pengujian halal, tetapi juga berbagai pengujian keamanan dan mutu produk yang dibutuhkan industri dalam memenuhi regulasi. Laboratorium ini menjadi salah satu pintu penting bagi industri dalam memenuhi regulasi di Indonesia, termasuk dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D, BPOM memiliki peran strategis dalam memfasilitasi pengembangan industri kosmetik, obat, dan pangan agar berdaya saing serta mendukung kemandirian bangsa. Dalam menjalankan fungsi tersebut, BPOM terus memberikan penguatan untuk menjamin keamanan produk yang beredar di masyarakat. Namun demikian, keterbatasan sumber daya dan biaya masih menjadi tantangan utama bagi pelaku UMKM dalam memenuhi seluruh persyaratan regulasi.

Sebagai bentuk keberpihakan kepada UMKM sekaligus kontribusi nyata dalam penguatan ekonomi nasional, validasi kecukupan panas (F₀) dinilai sebagai solusi yang relevan dan strategis. Melalui penerapan dan validasi F₀ yang tepat, UMKM dapat memastikan keamanan produk pangan, khususnya dalam pengendalian mikroorganisme pathogen tanpa harus bergantung pada metode pengujian yang kompleks dan berbiaya tinggi.

“Pendekatan ini memungkinkan proses pengolahan pangan yang lebih efisien, terstandar, dan terukur. Dengan demikian, UMKM dapat memenuhi persyaratan keamanan pangan BPOM sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya saing produk di pasar,” ujar Taruna.

Ketua Forum Proses Termal Pangan Indonesia (FPTPI), Prof. Dr. Ir. Feri Kusnandar, M.Sc, menyebutkan bahwa FPTPI hadir sebagai wadah kolaboratif untuk memperkuat kapasitas pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang proses termal pangan, sekaligus mendorong penerapan best practices yang berbasis sains dan kebutuhan industri.

Menurutnya, melalui kegiatan pelatihan, lokakarya, dan seminar seperti validasi kecukupan panas (F₀), FPTPI berupaya menjembatani kebutuhan industri mulai dari UMKM hingga industri besar dengan perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi permesinan dan utilitas, serta sistem pengemasan yang lebih efisien dan efektif.

“Kolaborasi antara pelaku industri, akademisi, regulator, hingga UMKM menjadi kunci dalam memastikan penerapan proses termal yang tidak hanya efisien secara teknis, tetapi juga memenuhi aspek keamanan pangan dan kepatuhan regulasi, sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat nyata bagi perlindungan konsumen dan daya saing industri pangan nasional,” jelas Feri.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, Guru Besar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB yang juga sekaligus menjabat sebagai Senior Scientist SEAFAST Center IPB, menyampaikan terkait validasi proses termal bertujuan untuk memastikan perlindungan kesehatan masyarakat dari risiko fatal seperti botulisme yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum.

Ia menjelaskan bahwa Clostridium botulinum merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit langka namun sangat serius, yaitu botulisme. Penyakit ini terjadi akibat paparan neurotoksin yang sangat kuat yang diproduksi oleh bakteri tersebut. Toksin ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan otot (paralisis) yang berpotensi berakibat fatal apabila tidak segera ditangani, terutama karena dapat mengganggu fungsi pernapasan.

Menurutnya, penerapan dan validasi proses termal yang tepat menjadi langkah kunci untuk mencegah risiko tersebut, sekaligus memastikan produk pangan steril komersial aman dikonsumsi dan memenuhi persyaratan keamanan pangan yang berlaku.

Dalam kesempatan yang sama, Endah Nur Wulan, S.P., M.Sc., selaku Ketua Tim Penguatan Kemitraan dan Kerjasama Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan BPOM, mejelaskan bahwa dalam industri pangan steril komersial, validasi kecukupan panas (F₀) merupakan elemen kritis dalam Program Manajemen Risiko (PMR). Validasi ini mengacu pada PerBPOM No. 27 Tahun 2021 dan bertujuan memastikan bahwa proses sterilisasi mampu menginaktivasi mikroorganisme berbahaya hingga produk pangan menjadi aman.

Dari sisi teknis laboratorium, Manajer Kalibrasi Laboratorium LPPOM MUI, Muhammad Audrian, S.T, menegaskan bahwa validasi harus dilakukan secara spesifik untuk setiap jenis produk, ukuran kemasan, serta faktor kritis lainnya. Akurasi pengukuran suhu menjadi penentu utama keberhasilan proses sterilisasi.

Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui selisih antara penunjukan alat dengan nilai standar (error) serta menentukan nilai koreksi yang diperlukan, sehingga hasil pengukuran dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sesuai regulasi.

“Validasi kecukupan panas bukan hanya sekadar kewajiban regulasi, tetapi merupakan investasi strategis bagi industri pangan. Dengan pengukuran yang akurat dan proses yang tervalidasi, produsen dapat memastikan keamanan produk, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta menjaga keberlanjutan usaha di tengah tuntutan standar yang semakin ketat,” terang Audrian.

Pangan yang aman dan thayyib bukan hanya sekadar label, tetapi hasil dari sistem yang kuat dan terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir. Salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkannya adalah ancaman kontaminasi dari mikroorganisme berbahaya, seperti Clostridium botulinum, yang kerap kali tersembunyi di balik rantai pasok pangan, termasuk produk-produk impor. Menyikapi hal ini, Laboratorium LPPOM MUI menekankan pentingnya deteksi dini melalui pendekatan berbasis sains dengan pengujian laboratorium. 

Untuk mendukung produk pangan hewani yang halal dan aman, Laboratorium LPPOM MUI memiliki akreditasi akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 untuk laboratorium dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hal ini sebagai komitmen dalam memberikan pelayanan yang prima dan profesional dalam pengujian laboratorium.

Laboratorium LPPOM MUI merupakan laboratorium pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menawarkan pengujian satu atap terkait halal dan vegan. Laboratorium LPPOM MUI memiliki beragam layanan seperti untuk pengujian halal, keamanan pangan dan uji cemaran seperti dietillen glikol dan propilen glikol untuk farmasi, serta etilen oksida untuk pangan, uji 1,4-dioxane untuk kosmetik dan juga validasi kecukupan panas (F₀).

Tertarik melakukan validasi kecukupan panas (F₀)? Pastikan produk pangan Anda aman, sehat, dan sesuai standar thayyib dengan layanan pengujian terpercaya dari Laboratorium LPPOM MUI. Segala informasi terkait pengujian lainnya dapat Anda akses dengan mudah melalui website resmi kami https://e-halallab.com/ atau ikuti update kami di Instagram: @lab.lppommui. Mari wujudkan produk pangan yang tidak hanya halal, tetapi juga benar-benar thayyib. (ZUL)

//
Assalamu'alaikum, Selamat datang di pelayanan Customer Care LPPOM
👋 Apa ada yang bisa kami bantu?