Bumi telah memberikan banyak hal kepada manusia. Mulai dari tempat tinggal, makanan dan banyak lagi. Sudah sewajarnya bila manusia merawat bumi, karena Allah Swt. tidak menyukai tindakan yang menimbulkan kebinasaan.
Perilaku manusia banyak mempengaruhi kondisi bumi yang “tidak sehat” sekarang ini. Namun, perilaku manusia jugalah yang bisa mengembalikan kondisi bumi. Sadarkah Anda bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. Dimulai dengan yang kita rasakan seperti suhu udara yang semakin panas, juga perubahan cuaca dari panas terik menjadi hujan lebat dalam sekejap.
Sampai yang sering kita dengar laporannya di berita, yaitu jumlah es yang mencair di Kutub Utara, mengakibatkan daratan es berkurang dan berubah menjadi laut es. Efek jangka panjangnya adalah bukan tidak mungkin seluruh es mencair dan membuat dataran di sekitarnya tenggelam.
Kondisi bumi seperti itu dipicu oleh perilaku manusia dengan berbagai aktivitasnya. Penggunaan listrik yang berlebihan merupakan angka penyumbang terbesar terjadinya pemanasan global. Menyalakan lampu di siang hari, menghidupkan pendingin runangan, TV, dan hairdryer secara bersamaan merupakan kegiatan yang dapat menyumbang pemanasan global terbanyak di bumi ini.
Aktivitas manusia lainnya yang merupakan penyumbang terbesar pemanasan global adalah menggunakan plastik secara berlebihan, penggundulan hutan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Menjaga Bumi dalam Islam
Menjaga bumi merupakan kewajiban umat Islam. Beberapa ketentuan terkait kewajiban manusia menjaga lingkungan ada dalam Al-Qur’an. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 205 disebutkan bahwa merusak lingkungan menjadi salah satu sifat orang munafik.
“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.”
Dikutip Republika, Ustadz Fahmi Salim menyatakan bahwa manusia diwajibkan berhubungan baik dengan seluruh makhluk yang ada di bumi. Allah Swt. dalam firman-Nya juga telah menjelaskan bahwa manusia harus memakmurkan bumi.
Ustadz Fahmi Salim mengatakan, yang dimaksud memakmurkan tersebut yaitu bertambahnya keberkahan dan bertambahnya sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang disebut makmur tersebut juga harus berdayaguna, berkembang, dan berkelanjutan. “Manusia sebagai khalifah harus mengelola bumi dan segala isinya dengan baik agar bisa bermanfaat untuk generasi berikutnya,” ucapnya.
Adapun dari kalangan korporasi, sejumlah perusahaan besar juga mempelopori penggunaan barang bekas untuk didaur ulang menjadi barang yang bisa dimanfaatkan kembali. Produsen sepatu merek terkemuka di dunia, bahkan tidak ragu mencantumkan keterangan bahwa produk yang ia pasarkan menggunakan barang bekas.
Dengan kondisi bumi yang sedang tidak baik-baik saja, juga perintah untuk menjaga bumi, kita bisa melakukan berbagai cara sederhana. Beberapa diantaranya mengurangi pemakaian listrik, mengurangi pemakaian plastik, tidak menghasilkan sampah makanan, kurangi pemakain tisu, bijak menggunakan komputer dan handphone untuk mengurangi jejak karbon digital, serta beralih ke slow fashion untuk mengurangi limbah tekstil.
Cara-cara sederhana yang bisa Anda lakukan dengan mudah ini ternyata bisa berkontribusi membuat bumi menjadi sehat kembali. Jadi, mari kita lakukan cara sederhana ini sedikit demi sedikit. (Asri/Sumber: teamupforimpact.org)