LPPOM menjadi satu-satunya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang menerima apresiasi sebagai mitra usaha mikro dari Kementerian UMKM. Pengakuan ini menegaskan peran LPPOM dalam memperkuat daya saing UMKM melalui pemeriksaan dan pendampingan halal.
Komitmen dalam mendukung penguatan dan pemberdayaan usaha mikro kembali mendapatkan pengakuan dari negara. Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memberikan apresiasi kepada para mitra strategis usaha mikro dari berbagai daerah di Indonesia yang dinilai konsisten berkontribusi nyata dalam membangun fondasi ekonomi nasional. Apresiasi tersebut diselenggarakan pada 17 Desember 2025 di Menara Peninsula Hotel, Jakarta.
Di antara para penerima apresiasi, LPPOM menorehkan pencapaian penting sebagai satu-satunya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang menerima apresiasi dari Kementerian UMKM sebagai mitra strategis usaha mikro. Pengakuan ini menegaskan peran LPPOM yang melampaui fungsi pemeriksaan kehalalan semata, yakni sebagai mitra pendamping UMKM dalam meningkatkan kualitas produk, kepatuhan regulasi, serta daya saing usaha secara berkelanjutan.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa apresiasi ini merupakan bentuk legitimasi dan validasi atas komitmen nyata berbagai pihak yang secara konsisten mendukung pemberdayaan pengusaha mikro. Menurutnya, pengusaha mikro merupakan fondasi penting perekonomian nasional yang harus terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor.
“Ini adalah cara kami menyampaikan secara tegas bahwa negara melihat kontribusi berbagai pihak, negara menghargainya, dan negara berterima kasih,” ujar Menteri Maman dalam sambutannya.
Sebagai lembaga pemeriksa halal, LPPOM memiliki peran strategis dalam memastikan produk UMKM memenuhi standar kehalalan yang diakui. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk halal, sertifikasi halal menjadi instrumen penting untuk membangun kepercayaan konsumen sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas. Melalui proses pemeriksaan yang kredibel dan pendampingan yang berkelanjutan, LPPOM mendorong UMKM agar mampu memenuhi standar tersebut tanpa kehilangan karakter dan kearifan lokal produknya.
Apresiasi dari Kementerian UMKM ini sekaligus menjadi pengakuan atas konsistensi LPPOM dalam mendukung UMKM, khususnya usaha mikro dan kecil, agar mampu naik kelas. Tidak hanya memastikan aspek kehalalan produk, LPPOM juga berperan dalam edukasi pelaku usaha terkait pentingnya sistem jaminan produk halal sebagai bagian dari tata kelola usaha yang baik.
Ke depan, Menteri Maman mengajak seluruh mitra strategis, khususnya dari kalangan usaha menengah dan besar, untuk terus memperkuat kemitraan dalam rantai pasok yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Kolaborasi yang solid dinilai menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem usaha yang inklusif dan berdaya saing.
“Kita semua harus saling menguatkan, saling menguntungkan, dan pada akhirnya mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Menteri Maman juga menilai capaian ini sebagai hasil kerja bersama dan bukti semakin kuatnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, lembaga pembiayaan dan penjaminan, asosiasi, hingga perguruan tinggi. Bahkan, dalam proses penjurian penerima apresiasi, Kementerian UMKM melibatkan berbagai pihak sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan objektivitas.
“Kolaborasi adalah kunci keberhasilan kita bersama dalam mengelola dan memberdayakan UMKM,” ujarnya.
Meski demikian, tantangan dalam pemberdayaan usaha mikro masih perlu menjadi perhatian bersama. Menteri Maman menyoroti persoalan literasi keuangan dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang masih dihadapi oleh banyak pengusaha mikro. Ia berharap ke depan sinergi antar pemangku kepentingan dapat semakin diperkuat untuk meningkatkan pemahaman keuangan pelaku usaha sekaligus memastikan akses pembiayaan yang lebih inklusif.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik menyampaikan bahwa hingga akhir 2025, lebih dari 27 ribu usaha mikro telah menjalin kemitraan dengan usaha kecil, menengah, hingga besar. Kemitraan ini menjadi indikator penting keberhasilan program pemberdayaan UMKM yang berdampak langsung pada peningkatan kapasitas usaha.
“Kemitraan ini mendorong pengusaha mikro naik kelas, yang ditandai dengan peningkatan modal usaha, produktivitas, serta perluasan jaringan kemitraan,” ujar Riza.
Sebagai satu-satunya LPH penerima apresiasi mitra usaha mikro dari Kementerian UMKM, LPPOM meneguhkan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem UMKM yang tangguh dan berdaya saing. Salah satu upayanya dengan membuka ruang diskusi terkait sertifikasi halal melalui program Pengenalan Sertifikasi Halal (PSH) yang dapat diakses pada link berikut https://halalmui.org/pengenalan-sertifikasi-halal/ . Ke depan, LPPOM akan terus berperan aktif dalam memastikan pemeriksaan halal yang kredibel, inklusif, dan berpihak pada kemajuan usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia. (YN)