Peran seorang istri dan ibu sangat penting dalam menjaga kesehatan keluarga, terutama melalui asupan makanan dan gaya hidup yang sehat. Dalam kapasitas ini, istri tidak hanya bertindak sebagai pengatur rumah tangga, tetapi juga sebagai pengelola kesehatan keluarga. Berikut kisah insipiratif dari figur publik Dessy Ilsanty.
Memahami pentingnya gizi seimbang dan kebiasaan hidup yang sehat dapat menciptakan lingkungan yang mendukung semua anggota keluarga untuk menjalani pola hidup yang lebih baik. Melalui pemilihan bahan makanan berkualitas, penyajian hidangan yang bergizi, dan pengaturan rutinitas aktivitas fisik, seorang istri dan ibu dapat berkontribusi secara signifikan dalam membentuk kebiasaan sehat yang berdampak positif bagi kesejahteraan seluruh keluarga.
Dessy Ilsanty, istri dari public figure Adrian Maulana, adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus psikolog yang telah memberikan teladan nyata dalam menerapkan gaya hidup sehat dan konsumsi makanan halal dalam keluarganya. Dengan pengetahuannya sebagai psikolog, Dessy memastikan bahwa kesehatan fisik dan mental anggota keluarganya terjaga, sekaligus menjunjung tinggi prinsip-prinsip kehalalan dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam pemilihan makanan dengan sertifikat halal BPJPH.
Dessy tidak hanya fokus pada nutrisi yang baik dan seimbang, tetapi juga memastikan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi memenuhi standar halal, sehingga memberikan ketenangan batin dan kepastian akan kebersihan serta keamanannya. Apa saja yang ia lakukan? Berikut tips singkat dari Dessy Ilsanty.
BELAJAR
Belajar tidak selalu harus dilakukan di perpustakaan. Saat ini dengan kemajuan teknologi, banyak influencer di media sosial yang menyediakan informasi berharga, terutama dalam bidang nutrisi dan kehalalan. Mereka adalah orang-orang yang siap berbagi pengetahuan dan tips yang bermanfaat.
Dengan cara ini, belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak terasa sebagai beban. Bagi seorang istri dan ibu, pengetahuan ini sangat penting untuk menyajikan makanan terbaik bagi keluarga. Dengan memahami gizi dan konsumsi makanan halal, ia bisa menawarkan berbagai hidangan yang tidak hanya enak tetapi juga menyehatkan sekaligus memberikan ketenangan hati karena tahu keluarganya mengonsumsi makanan berkualitas. Dengan demikian, pembelajaran dari sumber-sumber modern ini menjadi salah satu upaya efektif dalam membangun kesejahteraan dan kesehatan keluarga.
ASPEK KESEHATAN
Sejak mengenal Adrian Maulana yang kini menjadi suaminya, Dessy semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan, baik melalui olahraga maupun nutrisi. Adrian Maulana sangat disiplin dalam menjaga keseimbangan tubuhnya, dan semangat ini menular kepadanya.
“Kini, saya pun semakin rajin berolahraga, tidak hanya karena manfaatnya, tapi juga karena saya menikmatinya. Saya senang mencoba berbagai jenis olahraga, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama tim. Olahraga dengan tim memang menyenangkan karena ada elemen kompetisinya, namun saya percaya bahwa olahraga sebaiknya tidak bergantung pada orang lain.” ujar Dessy Ilsanty.
Sebagai seseorang yang belajar tentang psikologi, Dessy sangat memahami bahwa kebahagiaan adalah kunci utama. Oleh karena itu, yang terpenting adalah menemukan kesenangan dalam setiap aktivitas fisik yang dilakukan. Olahraga harus dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan.
Kegiatan seperti bersepeda atau jogging bersama teman, atau bahkan merencanakan liburan ke Bali dengan agenda bersepeda dan climbing, bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk tetap aktif.
“Saya ingin anak-anak juga mulai mencari aktivitas fisik yang mereka anggap seru, karena ketika olahraga terasa menyenangkan, mereka akan melakukannya dengan senang hati. Seiring waktu, saya semakin menyadari bahwa olahraga tidak hanya soal kesenangan semata. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, perlu pendekatan yang lebih terstruktur dan disiplin. Dengan begitu, selain tubuh yang sehat, keseimbangan fisik dan mental juga akan tercapai,” papar Dessy Ilsanty.
MEMILIH BAHAN BAKU HALAL
Beberapa tips penting dalam memilih bahan baku yang halal untuk memasak di rumah. Pertama, langkah paling sederhana adalah selalu memeriksa logo halal resmi dari BPJPH pada kemasan produk. Ini menjadi tanda bahwa produk tersebut telah diverifikasi kehalalannya, sehingga kita bisa memasaknya dengan tenang.
Kedua, penting untuk membaca komposisi bahan (ingredients) secara teliti. Beberapa bahan mungkin kurang familiar, seperti hasil fermentasi atau bahan additive. Yang perlu kita pahami, apakah halal atau tidak. Memahami dasar ini sangat membantu.
Saat bepergian ke luar negeri, seperti Jepang atau Thailand, mencari produk dengan logo halal memang tidak selalu mudah. Di situasi seperti ini, kita bisa mengandalkan informasi dari penduduk lokal, terutama komunitas Muslim atau Ustadz setempat.
“Misalnya, saat di Jepang, saya pernah bertemu dengan Ustadz yang memberi tahu bahwa meskipun sebuah produk belum memiliki logo halal, bahan bakunya berasal dari pabrik yang menggunakan bahan halal. Langkah penting lainnya adalah selalu aktif bertanya dan menggunakan aplikasi penerjemah jika diperlukan untuk memastikan tidak ada bahan terlarang dalam produk yang dibeli. Dengan kombinasi kesadaran dan kehati-hatian, kita bisa tetap menjaga kehalalan makanan, baik di rumah maupun saat bepergian.”, jelas Dessy.
Dessy juga berpesan untuk para ibu di luar sana yang masih berjuang dalam memilih produk halal, ada banyak sumber informasi yang bisa dimanfaatkan, seperti mengikuti influencer halal yang sering membagikan tips dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Ini tidak hanya membantu kita, tetapi juga memberikan contoh positif bagi anak-anak tentang pentingnya konsumsi makanan halal. Meskipun dampak dari mengonsumsi produk tidak halal mungkin tidak terlihat secara langsung, pembelajaran ini sangat berharga dan berdampak pada hati dan spiritualitas kita. Selain itu, saat ini banyak pilihan produk halal yang lezat dan berkualitas.
“Kita hanya dapat mengendalikan diri kita sendiri, kita tidak memiliki kontrol atas pilihan orang lain. Sebaiknya kita fokus pada apa yang bisa kita kendalikan dan menghindari perdebatan yang melelahkan tentang pilihan orang lain,” ujarnya.
Misalnya, jika kita merasa terganggu oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip kita, seperti bau rokok, kita bisa memilih untuk menjauh dari situasi tersebut. Dengan cara ini, kita dapat menjaga integritas diri dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi diri sendiri dan keluarga. Mari terus belajar dan bertumbuh, demi kebaikan kita semua! (DS)