Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban Erupsi Gunung Api Lewo Tobi, keluarga besar LPPOM melakukan penggalangan donasi CSR yang disalurkan langsung melalui kantor perwakilannya di NTT. Dana tersebut telah disalurkan secara langsung oleh LPPOM Provinsi NTT kepada masyarakat terdampak bencana.
Indonesia kembali berduka. Minggu dini hari, 3 November 2024, menjadi awal tragedi bagi warga di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, ketika Gunung Api Lewo Tobi Laki-Laki mengalami erupsi. Peristiwa ini meninggalkan jejak duka mendalam dengan korban jiwa dan ribuan warga yang harus mengungsi akibat letusan dahsyat tersebut.
Data resmi yang dirilis Pemerintah Kabupaten Flores Timur pada 20 November 2024 mencatat, erupsi tersebut menyebabkan 9 orang meninggal dunia, 31 orang mengalami luka berat, dan 32 lainnya mengalami luka ringan. Jumlah pengungsi mencapai 12.959 jiwa yang tersebar di delapan kecamatan di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Flores Timur pun menetapkan status tanggap darurat selama 58 hari, hingga 31 Desember 2024, dengan kemungkinan perpanjangan jika situasi belum membaik.
Menanggapi musibah ini, keluarga besar Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) menunjukkan aksi nyata melalui penggalangan donasi. Direktur LPPOM Provinsi NTT, Dr. H. Khalid K. Moenardy, M.Si menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud kepedulian dan dukungan LPPOM untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk solidaritas kami kepada saudara-saudara di Flores Timur yang sedang menghadapi cobaan berat. Kami ingin memastikan bantuan ini dapat langsung dirasakan oleh mereka yang membutuhkan,” ungkap Khalid.
Penggalangan donasi yang melibatkan seluruh keluarga besar LPPOM berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp25.520.000,00. Dana tersebut telah disalurkan secara langsung oleh LPPOM Provinsi NTT dengan menggandeng pihak berwenang setempat guna memastikan bahwa bantuan sampai kepada mereka yang paling membutuhkan.
Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai, dengan harapan dapat digunakan untuk memebuhi kebutuhan yang paling mendesak. “Kami berupaya sebaik mungkin agar bantuan ini terorganisir dan tepat sasaran. Terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang telah turut berkontribusi,” tambah Khalid.
Tidak hanya berhenti pada donasi, LPPOM juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan situasi di Flores Timur. Mereka berharap kontribusi ini dapat menjadi langkah awal untuk membantu pemulihan daerah terdampak, baik secara fisik maupun mental. Dalam pernyataan resminya, LPPOM menegaskan bahwa solidaritas ini sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mereka junjung tinggi.
Meski masa tanggap darurat masih berlangsung, warga Flores Timur berharap agar situasi segera pulih dan kehidupan mereka bisa kembali normal. Dukungan berbagai pihak, seperti yang dilakukan oleh LPPOM, memberikan secercah harapan di tengah kesulitan yang melanda.
Aksi solidaritas ini menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan tetap menjadi landasan penting dalam menghadapi bencana. Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Indonesia dapat bangkit dan saling menguatkan dalam menghadapi cobaan. (YN)