Dalam rangka mendukung penyediaan daging yang halal, LPPOM Babel menyelenggarakan Festival Syawal 1446H untuk memberikan edukasi dan memfasilitasi sertifikasi halal BPJPH bagi usaha penggilingan daging. Ini merupakan bentuk komitmen serta keseriusan LPPOM Babel untuk mendukung pelaku UMK agar lebih berdaya saing dan dapat memenuhi regulasi wajib halal dengan cara yang cepat dan mudah.
LPPOM Provinsi Bangka Belitung (Babel) kembali mengedukasi masyarakat terkait pentingnya sertifikasi halal. Melalui Festival Syawal 1446 Hijriah yang bertajuk “Perkuat dari Hulu melalui Penggilingan Daging Halal”, LPPOM Babel menggelar sosialisasi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) jasa penggilingan daging pada 23 April 2025 di Kantor Gubernur Provinsi Babel.
Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati, menjelaskan bahwa tantangan besar dalam proses sertifikasi halal muncul ketika produk-produk di hulu tidak terjamin kehalalannya. Seperti, daging halal yang diproses melalui pemotongan dan penggilingan daging yang diproses tanpa melalui sertifikasi halal tepat.
“Proses penggilingan daging memiliki dampak signifikan bagi UMK yang mengandalkan daging giling sebagai bahan baku produk mereka, seperti bakso. Namun, tidak semua pedagang bakso memiliki fasilitas penggilingan sendiri. Hal ini bisa menjadi risiko besar, pasalnya penggilingan daging umum yang tidak terkontrol dapat menerima berbagai jenis daging, sehingga berpotensi mencampurkan daging halal dengan yang tidak,” jelas Muti.
Pihaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh penggilingan daging di Bangka Belitung merupakan penyedia jasa yang dapat menjamin kehalalan bagi UMK yang menggunakannya. Tidak hanya sekadar memenuhi regulasi pemerintah, yang terpenting adalah memberikan rasa aman kepada konsumen Muslim, dengan memastikan bahwa produk yang dihasilkan oleh UMK benar-benar terjamin kehalalannya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dalam fasilitasi sertifikasi halal bagi penggilingan daging. Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya mendukung implementasi kebijakan wajib halal, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi UMK di Bangka Belitung.
“Ini menjadi sebuah langkah besar yang kita lakukan bersama sebagai bentuk sinergi nyata antar lembaga dalam mendukung UMK naik kelas, memperluas akses pasar, dan meningkatkan daya saing produk halal Bangka Belitung di kancah nasional bahkan global,” ujar Rommy.
Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Ihsan dikukuhkan sebagai Direktur LPPOM Babel masa khidmat 2025-2030. Muti mengemukakan bahwa amanah sebagai Direktur untuk mengelola kantor perwakilan LPPOM di Bangka Belitung bukan hal yang mudah. Sehingga amanah yang diberikan ini bukanlah suatu hal yang ringan. Dengan komitmen dan disiplin yang tinggi kedepannya dapat terus memperbaiki kinerja LPPOM Babel yang selama ini sudah cukup baik
Muti menambahkan bahwa jabatan sebagai Direktur bukanlah sekadar gelar, melainkan amanah besar yang menuntut tanggung jawab dan dedikasi tinggi. Berbekal komitmen kuat dan disiplin yang konsisten, Muti optimistis bahwa di bawah kepemimpinan baru, kinerja LPPOM Babel yang selama ini telah berjalan dengan baik akan terus meningkat dan membawa dampak positif yang lebih luas. LPPOM terus berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi ketentraman umat. Salah satu program yang juga sedang berlangsung saat ini adalah Festival Syawal. Program ini berfokus dalam fasilitasi sertifikasi halal pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sebagai bentuk komitmen LPPOM untuk terus mendukung pemerintah dalam meningkatkan jumlah produk halal. Kedepannya, produk halal diharapkan mampu berkembang baik di kancah nasional maupun global, sehingga menciptakan ketenteraman bagi umat dalam konsumsi produk halal. (ZUL)