Jakarta – Forum H20 yang digelar pada 17-20 November 2023 di JIEXPO, Jakarta secara resmi telah ditutup. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Muhammad Aqil Irham, mengatakan bahwa gelaran H20 dengan tajuk Halal World 2023 telah membuahkan sejumlah kesepakatan penting bagi penguatan ekosistem halal internasional.
“Alhamdulillah, penyelenggaraan H20 tahun 2023 telah sukses digelar, sebagai wadah strategis dalam mewujudkan ekosistem halal global yang opening-nya dihadiri oleh lebih dari 1.500 orang, dan membuahkan sejumlah kesepakatan penting dalam rangka penguatan ekosistem halal global,” kata Aqil di Jakarta (21/11).
Selanjutnya, Aqil mengatakan bahwa H20 juga menjadi wadah diskusi intensif dalam mewujudkan standar halal global dan menetapkan standar halal universal, sebagaimana yang dituangkan dalam Komunike H20. Dalam hal ini, forum menyepakati bahwa perlu upaya terkait pemahaman fiqih serta perbedaan sosial dan budaya.
Pihaknya menegaskan bahwa ekosistem halal bukan hanya bicara tentang produk, melainkan juga terkait bagaimana menciptakan lingkungan harmonis yang menghormati dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kehalalan. Sebagai bagian dari rangkaian H20, Halal Expo dan Business Matching juga dilakukan guna turut membuka peluang tenant pelaku usaha untuk mempromosikan produk halal Indonesia sehingga dapat dipasarkan ke manca negara.
Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM MUI turut berpartisipasi secara aktif, dengan delegasi dipimpin oleh Sumunar Jati selaku Direktur Strategi dan Operasional. Pihaknya menganggap partisipasi LPPOM MUI sangat strategis sebagai salah satu pioner sertifikasi halal di Indonesia guna menjalin komunikasi dan terus belajar dengan berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem halal global.
“LPH LPPOM MUI berkomitmen turut mensukseskan program pemerintah untuk wajib halal, khususnya untuk kategori yang terdekat, yaitu makanan dan minuman pada Oktober 2024. Keterlibatan kami dalam setiap forum halal merupakan bentuk komitmen kami untuk berkerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, khususnya BPJPH selaku regulator,” pungkas Jati.
Partisipasi LPPOM MUI dalam acara ini sangat strategis sebagai salah satu pioner sertifikasi halal di Indonesia guna menjalin komunikasi dan terus belajar dengan berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem halal global.
Selain itu, pihaknya mengaku selalu membuka diri bagi lembaga, institusi, BUMN, swasta, maupun stakeholders lainnya yang ingin melakukan berbagai kerjasama dengan LPPOM MUI. Hal ini terbukti dengan beragam kegiatan yang telah dilakukan dan bersinergi dengan berbagai stakeholders. Pada tahun 2022, hanya dalam program fasilitasi sertifikasi halal, LPPOM MUI telah bekerja sama dengan 147 stakeholders di tingkat nasional dan daerah.
Untuk mendorong peran Indonesia dalam terwujudnya ekosistem halal global, LPPOM MUI telah menyiapkan diri dengan berbagai hal. Mulai dari auditor dengan kompetensi khusus berjumlah lebih dari 1.000 auditor; jangkauan terluas di 34 ibu kota provinsi dan empat kantor perwakilan luar negeri (China, Korea, Taiwan); menerapkan sistem online CEROL-SS23000; serta memperoleh berbagai akreditasi dan pengakuan luar negeri. (RAF)