LPPOM bekerjasama dengan berbagai pihak melakukan penelitian terkait dengan penerapan AI dalam mengidentifikasi keaslian spesies hewan. Hal ini guna memudahkan identifikasi status kehalalan produk barang gunaan. Hasil temuan tersebut dipresentasikan dalam ajang World Halal Summit (WHS) 2024 yang berlangsung di Turki. Acara turut dihadiri Pusat Pemberdayaan Industri Halal Kementerian Perindustrian RI (PPIH Kemenperin) yang memeriahkan Halal Expo 2024.
Bahasan sertifikasi halal ternyata tak hanya ramai di dalam negeri, tapi juga menjadi perbincangan hangat di kancah global. Deteksi kulit hewan pada barang gunaan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam World Halal Summit (WHS) 2024. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) hadir menjadi salah satu pembicara di sesi bertajuk “The Role of Technology in Shaping the Future of the Halal Industry” yang berlagsung pada 29 November 2024 di Istanbul.
Sesi ini membahas tentang peran teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), blockchain, hingga digitalisasi dalam meningkatkan kualitas dan verifikasi sertifikasi, sehingga terwujud standar halal yang lebih maju, modern, dan berkelanjutan. Corporate Secretary Manager LPPOM, Raafqi Ranasasmita, sebagai salah satu narasumber, memaparkan inovasi terkini terkait peran AI dalam meningkatkan akurasi layanan jaminan halal, yang sejalan dengan kebutuhan industri yang semakin kompleks.
Secara spesifik, Raafqi mempresentasikan hasil penelitian terbaru yang menunjukkan pentingnya penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam mengidentifikasi keaslian spesies hewan, sehingga status kehalalan suatu produk barang gunaan dapat diidentifikasi secara lebih mudah dan akurat. Penelitian ini juga sekaligus mengatasi tantangan akurasi dalam metode konvensional.
Raafqi menjelaskan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan Machine Learning dengan algoritma Backpropagation Neural Network (BNN) dengan objek sampel kulit beberapa spesies hewan seperti sapi, babi, kanguru, kambing, dan domba. Hasil penelitian yang didukung oleh LPPOM, Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia, Kedutaan Besar Australia di Indonesia, serta superkomputer dari BRIN ini menunjukkan akurasi sebesar 81,7% dengan optimasi 26 koefisien cepstral dan overlap 50%.
Meski akurasi ini masih bisa ditingkatkan, teknologi ini sudah menawarkan solusi signifikan terhadap permasalahan deteksi kehalalan kulit. “Analisis manual dengan mikroskop stereo kerap memakan waktu lama, subjektif, dan rawan bias. Dengan AI, proses menjadi lebih cepat, akurat, dan objektif. Termasuk, ketika terjadi fraud, seperti penggunaan kulit babi yang tidak diberi label dan produk sintetis, teknologi machine learning dari AI membantu mengidentifikasi spesies dengan lebih sensitif dan cepat,” ujar Raafqi.
Sebagai tindak lanjut, LPPOM tengah menyiapkan aplikasi autentikasi berbasis AI yang memudahkan pengujian spesies di laboratorium terakreditasi ISO17025. “Kami berharap inovasi ini menjadi standar baru dalam memastikan status halal produk, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di pasar global,” tutup Raafqi.
Kehadiran LPPOM dalam WHS 2024 ini semakin mengukuhkan posisi LPPOM sebagai lembaga pionir dalam jaminan halal berbasis teknologi, dengan komitmen menjaga integritas dan kepercayaan umat. Hal ini juga ditegaskan dengan diraihnya sertifikat akreditasi ISO 17065 : 2012 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
World Halal Summit (WHS) 2024, yang berlangsung pada 27-30 November 2024 di Istanbul Expo Center, Turki, menandai peringatan 10 tahun keberhasilan dalam industri halal global. Acara ini diselenggarakan oleh Discover Events bekerja sama dengan Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) dan di bawah naungan Kepresidenan Republik Turki. Dengan tema “A Decade of Halal Success: Uniting Vision, Shaping the Future”, summit ini menarik lebih dari 40.000 peserta dari 110 negara, termasuk pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, pengusaha, dan akademisi. Acara ini menampilkan lebih dari 500 exhibitor yang memamerkan berbagai produk dan layanan bersertifikat halal.
Turut hadir dalam sesi 10 bertema “The Role of Technology in Shaping the Future of the Halal Industry”, yakni H.E. Mr. İhsan ÖVÜT, Sekretaris Jenderal Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) sebagai moderator. Selain itu, juga turut hadir sebagai pembicara, diantaranya Mufti Yousuf A.R. Khan (SANHA Halal Associates, Pakistan), Datuk Seri Mohd Rizal bin Mohd Yusof (Group Executive Chairman, Euro Jasmine Holding Sdn Bhd, Malaysia), Murat Tasarsu (specialist, SMIIC), dan Dr. Abdullah Koh Heesong (Secretary General, Halal Advancement Institute of Korea). Dalam event ini, turut hadir Pusat Pemberdayaan Industri Halal Kementerian Perindustrian RI (PPIH Kemenperin) yang memeriahkan Halal Expo 2024. (YN)