Apa Itu Sertifikasi Halal?
Sertifikasi halal adalah bukti bahwa produk kamu telah memenuhi syariat Islam—mulai dari bahan, proses produksi, hingga distribusi. Sertifikat ini bukan sekadar formalitas. Ia jadi standar kualitas global yang menentukan kepercayaan konsumen Muslim di seluruh dunia.
Kini, sejak 2026 nanti, semua produk makanan dan minuman yang tidak memiliki sertifikasi halal akan dianggap ilegal di Indonesia. Jadi, kalau kamu pelaku usaha, wajib tahu cara sertifikasi halal dari sekarang.

Mengapa Bisnis Perlu Segera Urus Sertifikasi Halal?
Bayangkan konsumen melihat dua produk serupa: satu berlabel halal, satu tidak. Mana yang mereka pilih?
Jawabannya jelas : produk dengan label halal lebih dipercaya dan lebih cepat laku.
Selain itu:
✅ Nilai jual meningkat. Produkmu bisa masuk pasar modern dan ekspor.
✅ Kepercayaan pelanggan naik drastis. Label halal = jaminan aman dan berkualitas.
✅ Taat hukum. Menghindari sanksi produk ilegal mulai 2026.
✅ Brand image naik kelas. Terlihat profesional dan peduli konsumen Muslim.
Cara Sertifikasi Halal: Panduan Lengkap (2025)
Berikut langkah-langkah cara sertifikasi halal berdasarkan regulasi terbaru BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).
1. Pahami Jenis Sertifikasi Halal
Sebelum memulai, pahami dua jalur utama:
- Sertifikasi Halal Reguler: Untuk produk yang kompleks atau skala menengah–besar.
- Sertifikasi Halal Gratis: Diperuntukkan bagi UMKM dengan kriteria tertentu (dibatasi kuota & periode).
Tips: Meskipun ada jalur gratis, prosesnya sering lebih lama dan tidak selalu tersedia setiap saat. Jika kamu butuh cepat dan resmi, sertifikasi halal reguler jauh lebih pasti dan cepat selesai.
2. Siapkan Dokumen yang Diperlukan
Berikut dokumen utama yang dibutuhkan untuk pembuatan sertifikasi halal:
- NIB (Nomor Induk Berusaha)
- Daftar produk dan bahan baku
- Daftar pemasok bahan
- Proses produksi dan flowchart
- Lokasi usaha
- Sertifikat penyembelihan halal (jika terkait daging)
- Identitas penanggung jawab
Semua berkas akan diunggah melalui sistem SIHALAL milik BPJPH.
3. Isi Formulir Pendaftaran Sertifikasi Halal
Langkah berikutnya: buka situs resmi https://ptsp.halal.go.id lalu isi formulir pendaftaran sertifikasi halal.
Pastikan semua data lengkap agar tidak tertolak sistem.
Kamu bisa melakukan ini sendiri, tapi menggunakan pendamping sertifikasi halal jauh lebih efisien. Pendamping akan bantu seluruh proses mulai dari pendaftaran , cara sertifikasi halal, hingga audit produk.
4. Proses Pemeriksaan dan Audit Halal
Setelah formulir dikirim, LPH (Lembaga Pemeriksa Halal) akan melakukan audit di lokasi usaha kamu. Mereka memeriksa:
- Bahan baku dan pemasok
- Proses produksi
- Higienitas dan pemisahan bahan halal–nonhalal
Hasil audit akan dikirim ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendapatkan fatwa halal.
5. Penetapan Fatwa dan Penerbitan Sertifikat
Jika semua sesuai syariat, MUI menetapkan produk kamu halal.
BPJPH lalu menerbitkan sertifikat halal resmi yang berlaku seumur hidup (selama tidak ada perubahan bahan atau proses produksi).
Ya, kamu tidak salah baca: sertifikasi halal sekarang berlaku seumur hidup.
Peran Pendamping Sertifikasi Halal dalam Proses Ini
Pendamping sertifikasi halal adalah mitra resmi BPJPH yang membantu pelaku usaha cara sertifikasi halal dan melewati proses sertifikasi dengan cepat dan benar, untuk memudahkan dalam memahami cara sertifikasi halal dan dokumen apa saja yang dibutuhkan
Keuntungan menggunakan pendampingan sertifikasi halal:
- Bimbingan dari awal hingga sertifikat terbit.
- Cek dokumen agar tidak tertolak.
- Bantu komunikasi dengan LPH & MUI.
- Proses lebih cepat, minim kesalahan.
Kalau kamu ingin hemat waktu, gunakan jasa pendamping bersertifikat—ini bukan biaya tambahan, tapi investasi efisiensi.
Sertifikasi Halal Makanan: Fokus Utama Pelaku UMKM
Produk makanan dan minuman adalah kategori dengan tingkat permintaan sertifikasi halal tertinggi.
Mengurus sertifikasi halal makanan membuat bisnismu:
- Bisa masuk marketplace dan retail besar (Shopee, Tokopedia, Blibli, dll).
- Diakui oleh instansi dan supermarket modern.
- Punya peluang ekspor lebih tinggi.
Cara Daftar Sertifikasi Halal Gratis — Tapi Perhatikan Ini!
Kamu mungkin sudah dengar tentang program dan cara sertifikasi halal gratis (SEHATI) untuk UMKM.
Namun, penting kamu tahu:
- Kuotanya terbatas.
- Tidak semua produk memenuhi syarat.
- Proses bisa memakan waktu lama.
Jika kamu ingin cepat dan pasti, lebih baik daftar sertifikasi halal reguler sekarang.
Prosesnya jelas, hasilnya cepat, dan berlaku seumur hidup.
“Jangan tunggu program gratis dibuka—sementara pesaingmu sudah lebih dulu punya label halal!”
Berapa Lama Proses Sertifikasi Halal?
Rata-rata waktu proses:
- Jalur reguler: ±21 hari kerja (bisa lebih cepat jika dokumen lengkap).
- Jalur gratis: tergantung kuota dan kesiapan dokumen (bisa berbulan-bulan).
Biaya Mengurus Sertifikasi Halal
Biaya bervariasi tergantung jenis produk dan lembaga pemeriksa.
Namun, bagi UMKM, biayanya sangat terjangkau — apalagi dibanding potensi penjualan yang meningkat setelah bersertifikat halal.
Cara Cek Status Sertifikasi Halal
Kamu bisa memantau proses melalui situs https://ptsp.halal.go.id atau aplikasi SIHALAL BPJPH.
Masukkan NIB atau nomor pendaftaran untuk melihat status terkini.
Kesimpulan: Jangan Tunggu Sampai Terlambat!
Kini kamu sudah tahu cara sertifikasi halal dari A sampai Z.
Label halal bukan hanya simbol — ini kunci reputasi, kepercayaan, dan keberlangsungan bisnis.
🌟 Jangan tunda lagi. Urus sertifikasi halal bisnismu sekarang.
- Dapatkan bimbingan dari pendamping sertifikasi halal profesional untuk kemudahan dalam memahami cara sertifikasi halal.
- Proses cepat, mudah, dan resmi dari BPJPH.
- Berlaku seumur hidup — satu kali untuk selamanya.
Klik di sini untuk mulai proses sertifikasi halal bisnismu sekarang → daftar.halalmui.org
Siap Dipandu Hingga Lolos Sertifikasi Halal?
Dapatkan pendampingan dari tim ahli kami untuk lolos audit halal resmi BPJPH dengan cepat dan mudah.