Al-Qur'an sebagai Kurikulum Kehidupan  

Seorang muslim harus menempatkan Al-Qur’an sebagai sarana perenungan diri, panduan amalan serta sebagai tempat mengambil pelajaran. Apa saja yang harus dilakukan? 

Interaksi manusia dengan Al-Qur’an telah diatur dengan jelas di dalam surat Al Baqarah ayat 1 hingga ayat 20. Di dalam surat tersebut interaksi manusia terbagi tiga kelompok dalam interaksinya dengan Al-Qur’an, yaitu ayat 1-5 merupakan kelompok muk min, ayat 6-7 adalah kelompok kafirin dan ayat 8-20 merupakan kelompok munafikin.  

Bagaimana mukmin berinteraksi dengan Al-Qur’an tercantum di dalam surat Asy-Syura ayat 52-53. “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, (yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingat lah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.”  

Berkaitan dengan hal tersebut, ada lima cara berinteraksi dengan Al–Qur’an, yaitu dengan cara:  

  • Membaca Al-Qur’an secara rutin setiap hari 
  • Memahami makna dan kandungan Al-Qur’an  
  • Berakhlak dan beramal sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an  
  • Menghafal Al-Qur’an  
  • Mengajarkan dan mendakwahkan Al-Qur’an  

Allah berfirman: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shad, ayat 29).  

Hikmah dan pelajaran dari surat Shad ayat 29 berkenaan dengan Al-Qur’an sebagai kurikulum hidup. Al-Qur’an adalah kitab yang penuh dengan keberkahan. Berkah berarti tsubuutu al-khairi wa dawaamuhu (menetap dan berkesinambungannya suatu kebaikan), katsratu al-khairi wa zi yaadatuhu (banyak dan bertambahnya kebaikan). Siapa yang ingin hidupnya berlimpah berkah maka dekatlah de ngan Al-Qur’an.  

Keberkahan Al-Qur’an bagi manusia jika dan hanya jika dua tujuan Al-Qur’an direalisasikan dalam kehi dupan dengan cara “tadabbur” yaitu merenungi, memikirkan, dan mema hami ayat-ayat Al-Qur’an. “mengambil pelajaran” yaitu mengamalkan nilai–nilai Al-Qur’an itu dalam kehidupan, serta hanya kaum ulu al-albab yaitu kaum yang berhati bersih, jernih, dan berakal yang bisa mengambil pelajar an dari Al-Qur’an, dengan menerap kannya dan mengamalkannya dalam kehidupan.  

Firman Allah Swt.: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, mem benarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebe lumnya) dan menjadi hakim terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kem bali kamu semuanya, lalu diberitahu kan kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS. Al-Maidah, ayat 48)  

Hikmah dan pelajaran dari firman Allah Swt. tersebut adalah bahwa Al-Qur’an adalah sumber ilmu, sumber rujukan, sumber kebenaran yang tidak ada keraguan padanya. Pedoman hidup manusia. Karena itulah Al-Qur’an menjadi landasan utama dalam men jalani hidup. Selain itu, kandungan Al-Qur’an menitik beratkan pada aspek iman, yaitu bagusnya hubungan manusia de ngan tuhannya, dan pada aspek akhlak, yaitu bagusnya hubungan manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.  

Hikmah lainnya adalah, Al-Qur’an berisi ajaran, aturan, tujuan, yang berlaku universal, jelas dan terang, sehingga kurikulum kehidupan yang digali dari Al-Qur’an adalah kurikulum yang jelas, terang, dan dapat diimplementasikan di setiap waktu dan tempat. Dalam surat lain Allah Swt. berfirman: “Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl, ayat 89)  

Hikmah dan pelajaran dari ayat tersebut berkenaan dengan Al-Qur’an sebagai kurikulum kehidupan adalah Al-Qur’an adalah tibyaanan likulli syai-in (penjelasan segala sesuatu). Maksudnya adalah Al-Qur’an itu sebagai penjelasan dan jawaban atas segala persoalan kemanusiaan. Al-Qur’an adalah hudan (petunjuk). Petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini agar terbebas dari kekeliruan, kesalahan dan kesesatan.  

Al-Qur’an adalah rahmah (kebaikan yang berlimpah). Bahwa dengan mengikuti dan menjalankan petunjuk Al-Qur’an akan mendapatkan kebaikan yang berlimpah dan kasih sayang Allah meliputi mereka.  

Al-Qur’an adalah busyra (kabar gembira). Kabar gembira bagi siapa saja yang tunduk kepada Allah, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan menjalani hidup berdasarkan petunjuk Al-Qur’an akan memperoleh busyra atau kabar gembira. (Dirangkum dari Kajian Jumat Pagi LPPOM MUI).