Yogyakarta (30/12). Hari ini Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Halal Virtual Expo dan Web Conference. Pameran yang diselenggarakan selama dua hari, yakni tanggal 30 dan 31 Desember 2021, ini mengusung tema “Langkah Strategis Memaksimalkan Potensi Produk-Jasa Halal Guna Menjawab Tantangan Pasar di Era New Normal”.
Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Miyono, mengungkapkan bahwa saat ini tren halal lifestyle, memberi kesempatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menyesuaikan bisnisnya. Apalagi pemerintah melalui Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) sudah mengharapkan produk yang dihasilkan UMKM memiliki sertifikat halal.
“Guna mendukung UMKM naik kelas tersebut, dalam tiga tahun terakhir, BI DIY telah memberikan fasilitasi kepada 50 UMKM binaan Bank Indonesia, dan tahun 2021 BI DIY juga telah memberikan fasilitasi ke 17 UMKM binaan,” ungkap Miyono.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Yogyakarta, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., dalam sambutannya menekankan, halal menjadi bagian yang suka tidak suka, mau tidak mau harus diwujudkan. Hal ini untuk membawa UMKM bisa naik kelas, sehingga tercipta UMKM-UMKM yang tangguh dan unggul. “Ingat halal, ingat LPPOM,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menyampaikan apresiasianya atas kegiatan Halal Expo yang diprakarsai LPPOM MUI DIY ini. “Mari maksimalkan produk UMKM halal, mari sinergi menuju tataran UMKM naik kelas,” ungkapnya.
“Pameran ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mengajak UMKM bisa naik kelas dan pemantapan mereka agar dapat menembus batas pasar global,” ungkap Direktur LPPOM MUI DIY, Prof. Dr. Ir. H. Trijoko Wisnu Murti, DEA, yang dilanjut pemukulan gong sebagai tanda dibukanya pameran. (NAD)