Dari dapur-dapur UMK hingga etalase ritel halal modern, kebutuhan akan pendampingan dan edukasi halal semakin nyata. Menjawab tantangan tersebut, SIJAMAL, koperasi yang beranggotakan karyawan LPPOM, resmi meluncurkan program Teras Halal sebuah inisiatif baru yang menjadi titik temu antara sertifikasi halal, literasi syariah, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Di tengah peningkatan kewajiban sertifikasi halal yang kini menyasar jutaan produk makanan dan minuman di Indonesia, kebutuhan akan pendampingan nyata bagi pelaku usaha, khususnya UMK, tak bisa diabaikan. Melalui Koperasi Jasa Amanah Madani Halal (SIJAMAL), LPPOM mengambil langkah strategis dengan meluncurkan program Teras Halal sebuah layanan terpadu yang mengintegrasikan edukasi sertifikasi halal, literasi keuangan syariah, pengembangan kapasitas usaha, serta pembentukan komunitas UMK halal.
Program ini resmi diluncurkan pada Kamis, 31 Juli 2025, di gerai Meatly Shop, salah satu unit usaha ritel halal milik SIJAMAL yang berlokasi di Jalan Semeru, Kota Bogor. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan LPPOM, Dinas Koperasi Kota Bogor, pelaku usaha, dan masyarakat umum.
Halal Partnership and Audit Services LPPOM yang juga bertindak sebagai Pengawas SIJAMAL, Mulich, menyebutkan bahwa Teras Halal hadir sebagai bentuk nyata kontribusi dalam diseminasi edukasi halal, terutama bagi kalangan UMK. “Ini merupakan implementasi komitmen LPPOM dalam mendukung pelaksanaan Jaminan Produk Halal (JPH) yang digaungkan pemerintah. Dengan lebih dari 35 juta produk makanan dan minuman yang wajib bersertifikat halal, program fasilitasi seperti ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Teras Halal dirancang bukan hanya sebagai tempat konsultasi, melainkan juga sebagai ruang kolaborasi. Ia menjadi jembatan antara regulasi dan realitas pelaku usaha kecil. “Kami ingin Teras Halal menjadi perwujudan gotong royong berbagai pihak dalam membangun ekosistem halal. Program ini bisa dimulai dari sektor mikro dan kecil, sambil berjalan, bisa berkembang untuk pelaku usaha menengah dan besar,” tambah Muslich.
Sebagai entitas yang sejak 2021 konsisten bergerak di sektor riil, SIJAMAL terus mengembangkan berbagai lini usaha yang berbasis pada prinsip kehalalan dan keberlanjutan. Pada 2022, SIJAMAL meluncurkan Meatly Shop, ritel produk daging halal yang juga menyuguhkan edukasi kepada konsumen terkait titik-titik kritis kehalalan, terutama dalam penggilingan dan pemotongan daging. Produk seperti bakso, yang kerap jadi sorotan dalam isu halal, mendapat perhatian khusus dalam edukasi konsumen di Meatly.
Kini, Meatly telah memiliki dua cabang, termasuk yang terbaru di kawasan Bantar Kemang Pajajaran. Menurut Bambang Miswanto, Direktur SIJAMAL, langkah ini merupakan bagian dari visi besar untuk mewujudkan konsep “from farm to table” yang transparan dan terjamin kehalalannya. “Teras Halal adalah tonggak yang mengokohkan nilai-nilai itu. Bukan hanya edukasi, tapi juga upaya mendorong berkembangnya ekonomi syariah berbasis masyarakat,” tegasnya.
Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari pemerintah daerah. Iim Ibrahim, perwakilan Dinas Koperasi Kota Bogor, mengapresiasi langkah SIJAMAL dan LPPOM. “Program ini sangat penting sebagai sarana edukasi bagi masyarakat yang masih minim pengetahuan tentang kehalalan produk. Kami dari Dinas Koperasi mendukung penuh program ini, dan berharap Teras Halal dapat tumbuh semakin besar,” ujarnya.
Dengan hadirnya Teras Halal, SIJAMAL tak hanya memperkuat peran sebagai mitra LPPOM, tetapi juga membuka akses lebih luas bagi pelaku UMK untuk mendapatkan pendampingan halal secara menyeluruh. Harapannya, ke depan, program ini bisa menjadi model nasional dalam upaya memperkuat industri halal dari akar rumput.
Melalui Teras Halal, SIJAMAL dan LPPOM menunjukkan bahwa ekosistem halal tidak dibangun dari tataran wacana semata, tetapi dari aksi nyata—dimulai dari ruang-ruang kecil tempat UMK belajar, berkembang, dan berdaya dalam bingkai syariah.
Acara ini turut dihadiri oleh Vice President Ecosystem Halal Bank Syariah Indonesia (BSI), Hikmah Rizka; Presiden Director Aladin, Koko Catur Rahmadi; CEO Agrivest Global Group, Muad Asegab; Owner Uncle Jo, Yohanes Handoyo; serta sejumlah komunitas penerima manfaat program SIJAMAL. (YN)