Dunia pariwisata syariah terus berkembang, bahkan di masa mendatang, diprediksi akan terus mengalami peningkatan signifikan. Di bidang perhotelan misalnya, peminat wisatawan Muslim menginap di hotel berkonsep syariah cukup bagus dan terus meningkat.
Sebuah riset pasar menunjukkan, ada 10 fitur hotel syariah yang dapat menyenangkan tamu. Fitur-fitur tersebut menjadi barometer sebuah hotel berkonsep syariah.
- Makanan halal, merupakan bagian sangat penting dari budaya Muslim dan melibatkan persiapan makanan sesuai hukum Islam. Ini adalah syarat utama cara memenuhi kebutuhan wisatawan muslim. Makanan halal akan menenteramkan hati.
- Fasilitas shalat, pemberitahuan waktu azan, dan arah kiblat. Menurut situs Muslim Village, keberadaan fasilitas ini mampu membuat Muslim terkesan dan merasa terikat. Selain itu, juga memudahkan wisatawan Muslim menunaikan kewajibannya.
- Fasilitas hiburan, seperti kolam renang, spa dan hiburan untuk anak-anak. Untuk hiburan, diusahakan tidak hanya menyenangkan saja, tapi juga mempunyai unsur mendidik.
- Ruang staf perempuan. Budaya Islam sering membutuhkan ruang staf perempuan bagi rumah tangga, misalnya untuk berganti pakaian.
- Adanya pemisahan antara kolam renang dan spa terpisah antara lelaki dan perempuan.
- Adanya menu Timur Tengah. Menurut situs tersebut, ini adalah cara sangat efektif menarik wisatawan Muslim. Hotel akan dicintai terlepas dari agama atau budaya. Masakan lezat mampu menggoda tamu dari penjuru dunia.
- Bar hotel bebas dari minuman beralkohol. Minuman beralkohol dan sejenisnya jelas memabukkan. Maka apapun yang memabukkan hukum haram.
- Adanya saluran televisi Arab supaya dapat tetap up to date dengan informasi dunia Arab.
- Kamar mandi ramah perempuan yang mampu menutupi tubuh perempuan ketika mereka sedang spa, menikmati kolam renang, ataupun menikmati keindahan pantai.
- Tersedianya Al-Qur’an di kamar hotel. Banyak wisatawan Islam meminta salinan Al-Qur’an di kamar hotel mereka. Dengan banyaknya Al-Kitab di hotel-hotel Eropa, kehadiran Al-Qur’an merupakan cara sederhana menyambut tamu-tamu Muslim. Dan tentu saja, di setiap kamar ada petunjuk arah kiblat. Akan lebih baik jika disediakan sajadah di setiap kamarnya.
Kesepuluh syarat tersebut bersifat fleksibel, karena pada prinsipnya untuk menjadi hotel syariah dapat ditempuh dua tahap (kategori), yaitu kategori Hilal 1, di mana dapur hotel masih dua, halal dan non-halal, juga masih tersedia minuman alkohol. Sementara kategori Hilal 2, sudah full hotel syariah, dengan satu dapur halal, dan tidak menyediakan minuman beralkohol. Kategorisasi ini sesuai dengan semangat penerapan syariat Islam pada umumnya. Tahap demi tahap.
Adapun menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tertuang dalam Fatwa DSN MUI Nomor 108/DSN-MUI/X/2016, hotel syariah mempunyai syarat sebagai berikut:
- Fatwa DSN MUI Nomor 108/DSN-MUI/X/Hotel tersebut tidak boleh menyediakan fasilitas akses pornografi dan tindakan asusila;
- Tidak boleh menyediakan fasilitas hiburan yang mengarah pada kemusyrikan, maksiat, pornografi dan/atau tindak asusila;
- Makanan dan minuman yang disediakan hotel syariah wajib telah mendapat sertifikat halal dari MUI;
- Menyediakan fasilitas, peralatan dan sarana yang memadai untuk pelaksanaan ibadah, termasuk fasilitas bersuci;
- Pengelola dan karyawan/karyawati hotel wajib mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariah;
- Hotel syariah wajib memiliki pedoman dan/atau panduan mengenai prosedur pelayanan hotel guna menjamin terselenggaranya pelayanan hotel yang sesuai dengan prinsip syariah;
(Sumber: Hery Sucipto & Fitria Andayani, “Wisata Syariah : Karakter, Potensi, Prospek dan Tantangannya”, PT. Grafindo Media Pratama, Jakarta, 2014.)