LPPOM raih penghargaan Best NGO Initiative dalam ICSAward 2024 untuk program Festival Syawal. Program ini merupakan bentuk komitmen LPPOM untuk mendukung pemerintah meningkatkan jumlah produksi produk halal Indonesia dengan target pelaku UMK.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan “Best NGO Initiative” dalam ajang bergengsi Indonesia Corporate Sustainability Award (ICSA) 2024 untuk program Festival Syawal. Penghargaan ini diserahkan pada acara puncak yang berlangsung pada 21 November 2024 di The Stones, Legian Bali.
Ajang tahunan ICSA 2024, yang mengusung tema “Advancing Resilience through Sustainable Innovation”, merupakan bentuk apresiasi terhadap perusahaan dan organisasi yang berkomitmen menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya.
Proses seleksi penghargaan ini melibatkan evaluasi ketat terhadap dokumen inisiatif yang diajukan oleh para peserta, diikuti dengan sesi pitching di hadapan panel juri independen.
Juri yang terdiri dari para ahli keberlanjutan, akademisi, dan perwakilan organisasi non-pemerintah menilai 315 inisiatif yang diajukan, termasuk organisasi non-pemerintah seperti LPPOM. Dari proses tersebut, terpilih 55 pemenang terbaik yang mewakili 11 kategori.
“Jumlah inisiatif yang masuk menjadi bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia terus berkembang dan berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis mereka. Semoga penghargaan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga mampu memotivasi lebih banyak pelaku industri untuk berinovasi dan menciptakan dampak positif yang lebih luas,” jelas Co-Founder dan CEO Olahkarsa, Unggul Ananta.
Penghargaan yang diraih LPPOM juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Katharine Grace, Ketua Umum Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA). “LPPOM telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengintegrasikan konsep keberlanjutan ke dalam tata kelolanya. Sebagai anggota ICSA, penghargaan ini membuktikan bahwa corporate secretary LPPOM memiliki peran strategis dalam menyusun dan menjalankan kebijakan yang inovatif dan berdampak positif,” ujarnya.
Penghargaan Best NGO Initiative yang diterima LPPOM mencerminkan komitmennya dalam menjalankan tata kelola yang berkelanjutan, inovasi program, dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Melalui program unggulannya, Festival Syawal, LPPOM mampu mendorong peningkatan daya saing dan nilai tambah pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Ini merupakan bentuk komitmen LPPOM untuk mendukung pemerintah meningkatkan jumlah produksi produk halal Indonesia.
Coprorate Secretary Manager LPPOM, Raafqi Ranasasmita, menyampaikan rasa bangga atas pengakuan ini. “Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim LPPOM yang terus berkomitmen pada prinsip keberlanjutan. Kami percaya, keberlanjutan bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan generasi mendatang. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi,” ujarnya.
Pada tahun ini, dengan mengangkat tema “Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Lokal melalui Wisata Halal”, LPPOM memberikan fasilitasi sertifikasi halal regular gratis kepada 744 UMK. Sejumlah 85 UMK difasilitasi secara mandiri oleh LPPOM di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP), yakni sebanyak 41 UMK di Labuan Bajo, 10 UMK di wilayah Danau Toba, 8 UMK di wilayah Borobudur, 6 UMK di wilayah Likupang, dan 20 UMK di wilayah Mandalika. Sebanyak 40 lainnya tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia. Dalam rangkaian yang sama, LPPOM juga melakukan edukasi halal dalam bentuk webinar dan seminar kepada 477 peserta. LPPOM juga menjadi inisiator terbentuknya Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (KHAS) di area kuliner Kampung Ujung, Labuan Bajo yang diresmikan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Melalui penghargaan ini, LPPOM memperkuat posisinya sebagai lembaga terpercaya yang tidak hanya menjadi pionir dalam sertifikasi halal, tetapi juga mendukung agenda keberlanjutan di Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi organisasi lain untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.
LPPOM juga berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif keberlanjutan yang berfokus pada pemberdayaan UMK halal di daerah-daerah, pengembangan produk ramah lingkungan, dan peningkatan tata kelola organisasi yang efisien. Dengan penghargaan Best NGO Initiative, LPPOM menunjukkan bahwa prinsip keberlanjutan tidak hanya relevan untuk sektor bisnis, tetapi juga bagi organisasi non-pemerintah yang ingin memberikan dampak positif bagi Indonesia dan dunia. (YN)