• Home
  • Berita
  • Cinépolis Jadi Bioskop Pertama Indonesia yang Sajikan Mamin Halal 
Seremonial Penyerahan Sertifikat Halal Cinepolis

Cinépolis peroleh sertifikat halal dari BPJPH setelah melalui pemeriksaan kehalalan yang mudah dan cepat di LPPOM. Kini, Anda memiliki alternatif resto dalam bioskop yang telah tersertifikasi halal. 

Hobi menonton film di bioskop? Tentu kurang pas rasanya bila menonton di bioskop tanpa ditemani camilan atau minuman, seperti popcorn ataupun kopi. Tapi apa jadinya jika makanan dan minuman yang dibeli di resto bioskop belum jelas kehalalannya? Boleh jadi, aktivitas menonton yang tadinya untuk hiburan malah membuat was-was.  

Kini, Anda tidak perlu khawatir lagi. Cinépolis, jaringan bioskop internasional terkemuka, telah meraih sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan nomor ID00410020176621024 pada 10 Oktober 2024. Adapun pemeriksaan kehalalannya dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM).  

Secara simbolis, sertifikat halal diberikan oleh Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati, kepada CEO PT Cinemaxx Global Pasifik (Cinepolis Indonesia), Mr. Alejandro Garlbay, serta disaksikan oleh Direktur PT Cinemaxx Global Pasifik (Cinepolis Indonesia), Januar Chandra; Deputy CEO Cinépolis Indonesia, Anthony Sondakh; dan National Halal Partner LPPOM, Nurul Fajrina pada 11 Oktober 2024 di Cinepolis Senayan Park. Sertifikat halal untuk resto bioskop ini merupakan yang pertama di Tanah Air. 

“Selamat kepada Cinépolis atas capaian sertifikat halal dan juga predikat sangat baik dalam penilaian terhadap penerapan sistem manajemen halal. Tentu ini bukan hal yang mudah dan tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan kerja sama dari top manajemen hingga karyawan yang berada di resto. Terpenuhinya sertifikasi halal menjadi bentuk komitmen perusahaan dalam pemenuhan rasa aman dan nyaman bagi konsumen, khususnya muslim Indonesia,” jelas Muti. 

Selain itu, langkah sertifikasi halal yang sudah ditempuh Cinépolis ini juga merupakan bentuk kepatuhan perusahaan dalam memenuhi regulasi yang ada. Seperti yang telah diketahui bersama, pemerintah mulai menerapkan wajib halal sejak 2019. Khusus untuk makanan dan minuman, masa penahapannya akan jatuh tempo pada 17 Oktober. Setelah itu, regulasi ini akan diterapkan secara penuh, sehingga bagi perusahaan yang tidak memenuhinya akan terkena sanksi.  

Untuk memenuhi persyaratan sertifikasi halal, perusahaan harus memenuhi serangkaian kriteria Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). Ini mencakup prosedur bahan baku, fasilitas, sampai tim manajemen halal, sehingga seluruhnya mampu ditelusur dengan sangat baik. Hal ini menjadi cepat dipenuhi Cinépolis karena perusahaan sudah memiliki aturan yang terpusat dan lebih mudah digerakkan.  

Soal pengawasan, Muti menegaskan bahwa seluruh pihak punya andil, baik perusahaan, pemerintah, hingga masyarakat selaku konsumen. “Perusahaan perlu memiliki penyelia halal yang lulus uji kompetensi, ini sebagai kontrol dan pengawasan di internal perusahaan. Meski begitu, pengawasan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga konsumen punya turut andil untuk ikut mengawasi produk halal yang beredar,” terangnya.  

Sementara itu, Anthony menyebutkan bahwa sertifikasi halal menjadi langkah bersejarah yang menegaskan komitmen Cinépolis dalam mengutamakan pengalaman pelanggan dan mendukung program pemerintah dalam implementasi wajib halal bagi seluruh produk. Hasil sertifikasi halal ini juga diharapkan dapat menjadi gerakan bagi industri hiburan di Indonesia untuk memperhatikan aspek halal, serta menciptakan ekosistem yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. 

“Kami sangat bangga menjadi bioskop pertama yang tersertifikasi halal di Indonesia. Melalui proses audit yang ketat dan memenuhi standar kehalalan dari pemerintah, kini seluruh masyarakat tidak perlu khawatir terkait kepastian halal produk makanan dan minuman Cinépolis,” ujarnya. 

Di Indonesia, Cinépolis beroperasi di bawah naungan PT Cinemaxx Global Pasifik. Hingga September 2024, jaringan sinema ini telah memiliki 282 layar di 56 bioskop yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jenis studio Macro XE, VIP, Regular 2D & 3D, Junior, Luxe, JOMO (Joy of Missing Out). Saat ini, Cinépolis memiliki 282 layar di 56 bioskop yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk kota Jakarta, Medan, Manado, Kupang, Bali.  

Jaringan bioskop asal Meksiko yang terdapat di 18 negara ini berencana untuk memperluas cakupan pasar setiap tahun dengan membuka cabang baru di Indonesia. Cinépolis berkomitmen untuk memberi pengalaman sinematik dengan konsep inovatif dan fasilitas terdepan. (YN)