Ramadhan menjadi momentum yang penting bagi seluruh pihak untuk menata kembali hal yang telah berjalan pada bulan-bulan lainnya. Termasuk bagi LPPOM dalam memperkuat silaturahim sehingga dapat menjadi semakin solid.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) senantiasa memperkuat sinergi sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai bentuk. Salah satunya acara Halal bi Halal LPPOM 1445 Hijriah pada 21 April 2024, di IPB International Convention Center, Bogor. Mulai dari jajaran direksi, beberapa tamu undangan, karyawan, hingga auditor halal berkumpul dalam momentum ini.
Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati, mengingatkan bahwa momentum Ramadhan harus menjadi menata kembali seluruh niat dalam bekerja. “Semoga apa yang sudah diraih pada bulan Ramadhan yang penuh berkah kemarin, menjadi ajang pemacu semangat, kalibrasi ulang terhadap niat bekerja, serta mampu menyusun ulang tujuan lembaga ini. Dengan demikian, semoga kita bisa terus istiqomah untuk tujuan kita sejak awal berdirinya LPPOM, yakni menentramkan umat,” ungkap Muti Arintawati.
Pada kesempatan ini juga, LPPOM secara resmi menerima sertifikat akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan nomor REG RI LH A-1U11000020693124. Ini menjadi pemantik semangat baru bagi LPPOM untuk terus meningkatkan layanannya.
“Terima kasih kepada BPJPH yang telah memberikan kepercayaan kepada LPPOM sebagai LPH melalui akreditasi LPH yang sudah dikeluarkan. Ini menjadi modal LPPOM untuk meningkatkan segala aspek dalam mendorong lancarnya sertifikasi halal pelaku usaha di Indonesia. Tentunya, hal ini tak lain juga untuk mendukung cita-cita pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia,” ungkap Muti Arintawati.
Sementara itu, Kepala BPJPH, M. Aqil Irham, menyebutkan bahwa Indonesia patut berbangga dan bersyukur. Saat ini, eksositem halal di Indonesia sudah semakin kuat dan meluas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelaku usaha yang sudah memiliki sertifikat halal, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang sudah bisa naik kelas. Selain itu, jumlah auditor halal dan LPH di Indonesia sudah semakin banyak, termasuk LPPOM yang sudah memiliki lebih dari 1.000 auditor halal.
“Ini merupakan perangkat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia, seperti yang sudah ditargetkan oleh Presiden dan Wakil Presiden. Sebenarnya cita-cita ini sudah tercapai. Indonesia sudah menjadi produsen halal terbesar di dunia, hal ini dibuktikan dengan Indonesia yang memiliki jumlah perusahaan produsen produk halal terbesar dibanding negara lainnya,” jelas M. Aqil Irham.
Pihaknya juga menekankan bahwa Wajib Halal Oktober (WHO) 2024 merupakan tanggung jawab semua pihak, sehingga upaya dari seluruh lini perlu ditingkatkan. M. Aqil Irham juga menegaskan bahwa implementasi WHO 2024 ini akan tetap diimplementasikan.
“Halal bukan sekadar administratif tapi juga tentang hajat hidup masyarakat indonesia. Selamat kepada LPPOM yang sudah mendapatkan akreditasi BPJPH. Semoga ini menjadi langkah yang baik untuk Indonesia ke depan,” terang M. Aqil Irham.
Acara halal bihalal ini dihadiri lebih dari 200 karyawan, auditor, serta mitra kerja LPPOM yang telah berkontribusi secara aktif dalam ekosistem halal. Hadir pula seluruh jajaran pimpinan BPJPH seperti Ibu Aminah selaku Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal, Bapak Dzikro selaku Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan Jaminan Produk Halal, serta Bapak Abd. Syakur selaku Kepala Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal, serta staf BPJPH terkait.
LPPOM sebagai LPH pertama di Indonesia terbuka pada berbagai pihak dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk kolaborasi demi mendorong kemajuan industri halal di Indonesia. Lebih dari 50.000 pelaku usaha sudah disertifikasi halal melalui LPPOM. Jika usaha Anda belum termasuk salah satunya, Anda dapat melakukan sertifikasi halal melalui LPH LPPOM. Daftarkan usaha Anda segera pada link berikut ini https://halalmui.org/pemeriksaan-kehalalan-produk/ . (YN)