• Home
  • Berita
  • 36 Tahun LPPOM Berdikari, Langkah Awal Menuju Visi Besar 

LPPOM memiliki peran melampaui lembaga pemeriksa halal. Memasuki usia ke-36, LPPOM menjelma menjadi simbol dedikasi dan perjuangan untuk memastikan produk yang beredar di masyarakat aman, berkualitas, dan sesuai dengan syariah Islam. Kiprah selama lebih dari tiga dekade ini menjadi inspirasi untuk terus melangkah lebih jauh. 

Enam Januari adalah tanggal yang penuh makna bagi LPPOM. Di tanggal inilah, tepat 36 tahun lalu, lembaga ini resmi berdiri dengan misi yang jelas: memajukan industri halal di Indonesia dan menjaga kepercayaan umat. Kini, dengan segala pencapaiannya, LPPOM menjadi lembaga yang tidak hanya diperhitungkan di tingkat nasional, tetapi juga di panggung internasional. 

Saat pertama kali didirikan, LPPOM menghadapi tantangan besar. Saat itu, muncul isu besar terkait peluang penggunaan lemak babi di beberapa makanan minuman terkenal. Hal ini menimbulkan gejolak dimasyarakat yang berdampak pada industri pangan nasional. Pemerintah menyerahkan urusan halal ini ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).  

Misi awal pembentukan LPPOM adalah memberikan ketenteraman kepada umat saat mengonsumsi makanan minuman, dengan memastikan bahwa produk yang beredar memenuhi prinsip kehalalan. Prinsip ini dipegang teguh hingga kini, sebagaimana disampaikan oleh Direktur Utama LPPOM, Muti Arintawati, “Halal itu zero tolerance, 100%. Jelas, tidak ada kompromi di dalamnya.” 

Dari perjuangan itu, lahirlah Sistem Jaminan Halal (SJH), sebuah sistem yang kini menjadi fondasi sertifikasi halal di Indonesia. Bahkan, SJH telah diadopsi oleh pemerintah menjadi Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) dan diikuti oleh lembaga sertifikasi halal di luar negeri. LPPOM telah menetapkan standar global dalam industri halal, sebuah pencapaian yang membanggakan. 

Menghadapi Tantangan Baru dengan Inovasi 

Seiring dengan pemberlakuan regulasi wajib sertifikasi halal bagi seluruh produk di Indonesia, persaingan dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dalam dan luar negeri yang semakin tinggi memberikan banyak perubahan. Selain itu, dinamika regulasi juga menjadi tantangan tersendiri.  

“Regulasi yang dinamis menuntut LPPOM untuk cepat beradaptasi. Untuk menghadapi tantangan ini, sebagai pelopor sertifikasi halal di Indonesia, kita harus mampu terus berinovasi untuk menjaga keunggulan kompetitif, sehingga LPPOM terus menjadi yang terdepan,” ungkap Muti. 

Kemampuan LPPOM dalam beradaptasi mampu dibuktikan salah satunya melalui capaian lama waktu pemeriksaan kehalalan. Yang awalnya rata-rata 28 hari kerja di tahun 2022, dipangkas menjadi 18 hari kerja di tahun 2023. Bahkan, di tahun 2024, proses tersebut mampu diselesaikan hanya dalam 5 hari kerja melalui sistem sertifikasi halal online CEROL-SS23000 yang terintegrasi dengan SiHalal. 

Ini adalah bukti nyata komitmen LPPOM dalam mendukung pemerintah serta memajukan industri halal di Indonesia. Atas prestasi ini, LPPOM mendapat penghargaan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2024 dari Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian

Seperti yang telah diketahui bersama, regulasi baru, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2024, menetapkan waktu maksimal pemeriksaan kehalalan produk dalam negeri selama 15 hari dengan perpanjangan hingga 10 hari. LPPOM berhasil melampaui ekspektasi ini, menunjukkan bahwa adaptasi dan inovasi adalah kunci keberhasilannya. 

LPPOM juga terus menelurkan inovasi lain seperti Festival Syawal, salah satu program corporate social responsibility (CSR) yang menjadi ajang keberpihakan LPPOM terhadap ekosistem halal, khususnya pelaku usaha kecil dan mikro. Program ini memiliki dampak ke ribuan pelaku usaha dan turut menggerakan ekonomi local, sehingga diganjar Best NGO Initiative dalam ICSAward 2024 yang digelar PT. Olahkarsa Inovasi Indonesia.  

LPPOM juga melakukan pendekatan insetif kepada sektor logistik yang jarang tersentuh melalui berbagai kerjasama, seminar, dan workshop sehingga mendapatkan penghargaan Indonesia Logistic Award 2024 dari Supply Chain Indonesia, sebuah lembaga terkemuka di Indonesia dalam bidang rantai pasok. 

LPPOM juga terus menelurkan inovasi lain seperti festival Syawal, program Corporate Social Responsibility (CSR) yang menjadi ajang keberpihakan LPPOM terhadap ekosistem halal, khususnya pelaku usaha kecil dan mikro. Program ini memiliki dampak ke ribuan pelaku usaha dan turut menggerakan ekonomi lokal, sehingga diganjar Best NGO Initiative dalam ICSAward 2024 yang digelar PT. Olahkarsa Inovasi Indonesia.  

LPPOM juga melakukan pendekatan ke sektor logistik yang jarang tersentuh melalui berbagai kerja sama, seminar, dan workshop. Oleh karenanya, LPPOM mendapatkan penghargaan Indonesia Logistic Award 2024 dari Supply Chain Indonesia, sebuah lembaga terkemuka di Indonesia dalam bidang rantai pasok. 

Strategi ke Depan 

Sebagai lembaga yang telah melewati berbagai fase perkembangan, LPPOM memiliki strategi yang jelas untuk memastikan keberlanjutannya di masa depan. Strategi ini bertumpu pada empat pilar utama. 

  1. Layanan dan Program 

LPPOM terus meningkatkan kualitas layanan dan menlahirkan berbagai program. Hal ini guna memberikan solusi yang lebih cepat dan efisien bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan sertifikasi halal.  

  1. Sosialisasi dan Edukasi Halal  

Edukasi menjadi prioritas utama. LPPOM berkomitmen memberikan pemahaman kepada masyarakat, pelajar, mahasiswa, dan pelaku usaha tentang pentingnya sertifikasi halal, tidak hanya dari aspek agama tetapi juga dari aspek kesehatan dan kualitas produk. Dengan meningkatkan kesadaran ini, diharapkan konsumen lebih selektif dalam memilih produk yang aman dan halal. 

  1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)  

Untuk menjawab tantangan industri halal yang terus berkembang, LPPOM fokus pada pengembangan SDM, termasuk auditor halal dan tenaga ahli di bidang terkait. Dengan kapasitas yang lebih baik, LPPOM dapat merespons dinamika pasar dengan lebih cepat dan efektif. 

  1. Inovasi Produk Halal  

Laboratorium Halal milik LPPOM memainkan peran penting dalam mendukung inovasi produk. Tren seperti makanan berbasis bioteknologi, plant-based, vegan, dan produk ramah lingkungan menjadi fokus pengembangan. Selain itu, terobosan terkait uji kehalalan kosmetik, barang gunaan, dan berbagai produk lainnya juga terus ditingkatkan. Hal ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. 

Meski begitu, patut disadari bahwa kesuksesan LPPOM tidak terlepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah, swasta, perguruan tinggi, hingga organisasi internasional. Sinergi ini memungkinkan LPPOM untuk memperkuat sistem sertifikasi halal dan memastikan standar halal yang digunakan selalu relevan dengan perkembangan zaman dan inovasi industri.  

Dengan visi, misi, dan strategi yang telah dirumuskan, LPPOM siap menghadapi tantangan masa depan. Semangat untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi terbaik bagi umat menjadi nyala yang tak pernah padam. Mari kita dukung bersama perjalanan LPPOM menuju masa depan yang lebih cerah, menjadikan halal sebagai pondasi utama kehidupan. (YN/ZUL)

//
Assalamu'alaikum, Selamat datang di pelayanan Customer Care LPPOM
👋 Apa ada yang bisa kami bantu?