Dalam upaya memperkuat ekosistem pangan halal di Indonesia, LPPOM Jawa Tengah bersama Yayasan Serayu Sejahtera Sejati membekali 146 Dapur SPPG Purwokerto melalui Bimbingan Teknis Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). Langkah ini menjadi bagian penting dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), memastikan setiap menu yang disajikan tidak hanya sehat dan bergizi, tetapi juga terjamin kehalalannya sesuai standar BPJPH.
Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM Jawa Tengah bersinergi dengan Yayasan Serayu Sejahtera Sejati menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Jaminan Halal bagi 146 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (Dapur SPPG) pada 11 Oktober 2025 di Grand Karlita Hotel Purwokerto. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan dan langkah awal terhadap penyediaan menu sehat dan bergizi bagi masyarakat yang termasuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, R. Ucu Supriatna, selaku Pembina Yayasan Serayu Sejahtera Sejati, menegaskan komitmen lembaganya untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait jaminan produk halal. “Kami berkomitmen memproduksi menu halal, mengikuti regulasi pemerintah dengan mendaftar sertifikat halal untuk menu Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Ucu Supriatna.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sinergi dengan LPH LPPOM Jawa Tengah menjadi langkah strategis untuk mempercepat proses sertifikasi halal serta memastikan kehalalan seluruh menu yang disajikan dalam program MBG. Selain fokus pada kehalalan, Dapur SPPG juga menerapkan standar tinggi dalam aspek kesehatan, kebersihan, dan keamanan pangan.
Pada bulan Oktober ini, SPPG tengah dalam proses pengajuan Sertifikat Layaik Higiene Sanitasi serta pelatihan penjamah makanan guna memastikan dapur dan tenaga pengelola memiliki kompetensi yang sesuai standar. Dapur SPPG berperan besar sebagai penyalur program Makan Bergizi Gratis untuk berbagai kelompok masyarakat, mulai dari posyandu, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA/sederajat, hingga pondok pesantren.
Sementara itu, Muhammad Shofa M., SHI., MH, Wakil Direktur LPPOM Jawa Tengah, menyampaikan pentingnya pemahaman mendalam terhadap Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). Melalui kegiatan Bimtek ini, peserta diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik dan menerapkan prinsip-prinsip halal dalam seluruh proses produksi. “SPPG harus menghasilkan menu halal dengan bahan yang tertelusur kehalalannya dan diproduksi di fasilitas produksi yang memenuhi kriteria,” tegas Muhammad Shofa.
Beliau juga menambahkan pentingnya konsistensi dalam menerapkan lima kriteria Sistem Jaminan Produk Halal, yaitu komitmen dan tanggung jawab manajemen, bahan halal, proses produk halal (fasilitas produksi halal, prosedur kritis), serta monitoring dan evaluasi (audit internal dan kaji ulang manajemen). Dengan pemahaman yang baik terhadap lima aspek tersebut, Dapur SPPG dapat memastikan kehalalan setiap tahap produksi dan distribusi menu MBG.
Para auditor LPH LPPOM Jawa Tengah juga menyatakan kesiapannya untuk mendampingi seluruh proses persiapan hingga pelaksanaan audit halal bagi Dapur SPPG. Pendampingan ini bertujuan agar setiap dapur yang terlibat dalam program MBG benar-benar memenuhi standar halal yang telah ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Dengan adanya sinergi ini, diharapkan akan semakin banyak Dapur MBG yang bersertifikat halal di wilayah Jawa Tengah. Hal ini bukan hanya menjadi bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga memberikan jaminan rasa aman dan tenang bagi masyarakat dan siswa yang mengonsumsi menu dari program Makan Bergizi Gratis.
Untuk memudahkan proses pengenalan sertifikasi halal bagi seluruh pelaku MBG, LPH LPPOM mengajak seluruh pelaku program MBG untuk mengikuti program “Halal On 30” — sesi pembelajaran singkat berdurasi 30 menit yang membahas alur sertifikasi halal secara praktis dan mudah dipahami. Program ini dapat diakses secara daring melalui tautan bit.ly/HalalOn30, menjadi langkah sederhana namun efektif bagi siapa pun yang ingin memperkuat penerapan standar halal sesuai regulasi BPJPH.
Langkah kolaboratif antara Yayasan Serayu Sejahtera Sejati dan LPH LPPOM Jawa Tengah ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor sosial dan lembaga pemeriksa halal dapat bersinergi dalam mewujudkan ekosistem pangan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga terjamin kehalalannya. Melalui kegiatan Bimtek dan edukasi berkelanjutan, Purwokerto kini menjadi salah satu pionir penerapan MBG Halal di tingkat daerah dan inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia. (DILA/YN)
