Sertifikasi Halal: Panduan Wajib Sertifikasi Halal 2026 agar Produk Anda Lolos Cepat

Sertifikasi Halal semakin menjadi kebutuhan mendesak, terutama menjelang Wajib Halal 2026 yang akan berlaku menyeluruh untuk produk pangan, minuman, obat, kosmetik, hingga barang gunaan. Jika pada 2024 regulasi baru sudah mulai ditegakkan, maka tahun 2026 menjadi momentum final: semua produk yang beredar di Indonesia wajib memiliki sertifikat halal BPJPH.

Artikel ini adalah panduan paling lengkap yang bisa Anda gunakan untuk memastikan produk Anda benar-benar siap menghadapi Wajib Halal 2026.

Kami juga akan membahas:

• apa itu sertifikasi halal,
• cara buat sertifikat halal,
• pendaftaran sertifikat halal reguler,
• daftar sertifikat halal online,
• daftar melalui pendamping sertifikasi halal,
• penggunaan lab uji dan lab uji makanan,
• syarat sertifikasi halal,
• hingga cara download sertifikat halal BPJPH setelah terbit.

Mengapa Halal Wajib pada 2026?

Wajib halal 2026 merupakan amanat Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH). Artinya, setiap produk yang dikonsumsi, digunakan, atau dimanfaatkan masyarakat Indonesia wajib terjamin kehalalannya.

Mulai 2026, pemerintah akan melakukan:

• penertiban produk tanpa label halal
• pengawasan distribusi
• penindakan terhadap produk yang belum tersertifikasi

Tidak hanya untuk industri besar, tetapi juga untuk UMKM, brand lokal, bisnis rumahan, hingga importir.

Karena itu, penting sekali mengetahui cara tercepat dan teraman untuk mengurus Sertifikasi Halal.

Apa itu Sertifikasi Halal?

Sertifikasi halal adalah proses penilaian kehalalan bahan, produk, proses produksi, fasilitas, supplier, hingga distribusi yang dilakukan oleh BPJPH bekerja sama dengan LPH (Lembaga Pemeriksa Halal).

Sertifikat ini memastikan bahwa:
✔ bahan Anda aman
✔ proses produksi memenuhi standar syariah
✔ fasilitas memenuhi kriteria
✔ produk boleh diedarkan dengan label Halal

Setelah terbit, Anda bisa melakukan download sertifikat halal BPJPH melalui Sihalal.

Jenis-Jenis Sertifikasi Halal 2026 

Sistem sertifikasi halal terbagi dua:

1. Reguler (Rekomendasi Utama 2026)

Sistem ini menggunakan audit LPH dan lab uji bila diperlukan. Keunggulannya:

• berlaku seumur hidup (ketentuan terbaru)
• bisa digunakan untuk jenis usaha apapun
• fleksibel untuk perubahan bahan
• aman untuk ekspansi dan kemitraan

Ini adalah jenis yang paling direkomendasikan untuk UMKM, pabrik, brand kosmetik, importir, dan franchise.

2. Self Declare (Gratis)

Walaupun menarik, jenis ini sangat terbatas. Biasanya:

• hanya untuk usaha risiko rendah
• harus melalui pendamping sertifikasi halal terdaftar
• tidak boleh ada bahan kritis
• skala usaha mikro

Lebih baik Anda memilih jalur reguler agar tidak terjebak antrean 2026 dan tidak terhambat syarat teknis yang ketat.

Syarat Sertifikasi Halal 2026 (Lengkap & Update)

Berikut syarat yang perlu disiapkan:

• Data pelaku usaha
• NIB
• Daftar produk
• Daftar bahan (beserta supplier)
• Proses produksi
• Foto fasilitas produksi
• Dokumen CPA (jika impor)
• Sampel produk (untuk pemeriksaan lab uji makanan bila diperlukan)

Jika jalur self declare:

• harus didampingi pendamping sertifikat halal
• wajib memenuhi 100% kategori bahan aman

Jika jalur reguler:

• cukup siapkan dokumen standar
• pemeriksaan dilakukan oleh auditor halal

Cara Buat Sertifikat Halal 2026

Berikut cara buat sertifikat halal secara resmi:

1. Buat akun Sihalal (BPJPH)

Daftar via sistem resmi pendaftaran sertifikat halal.

2. Lengkapi dokumen

Termasuk daftar bahan, proses produksi, hingga foto fasilitas.

3. Pilih skema

Reguler atau self declare (jika memenuhi syarat).

4. Verifikasi BPJPH

Pelaku usaha menunggu penugasan LPH.

5. Pemeriksaan LPH

Auditor dan lab uji (lab uji makanan) melakukan penilaian.

6. Penetapan Kehalalan

Dilakukan oleh Komisi Fatwa MUI.

7. Sertifikat terbit

Berlaku seumur hidup.
Anda bisa download sertifikat halal BPJPH dari dashboard.

Daftar Sertifikat Halal Online di Sihalal (Penjelasan Lengkap)

Fitur Sihalal memudahkan Anda:

• upload dokumen
• pantau progres
• memilih LPH
• menerima hasil audit
• download sertifikat halal BPJPH

Untuk produk impor, menu pendaftaran lebih detail — terutama untuk dokumen CPA.

Lab Uji : Peran Penting dalam Sertifikasi Halal

Tidak semua produk membutuhkan lab uji. Tetapi jika diperlukan, lab uji makanan akan:

• memeriksa kandungan produk
• memastikan tidak ada DNA babi
• memastikan tidak ada kandungan kritis
• memberikan laporan resmi untuk LPH

Ini menjadi bagian dari proses sertifikasi halal reguler.

Peran Pendamping Sertifikasi Halal

Untuk self declare, Anda wajib menggunakan:

• pendamping sertifikasi halal
• atau pendamping sertifikat halal resmi BPJPH

Pendamping akan membantu input data, pengecekan bahan, dan pendampingan di lapangan.

Namun, kembali lagi: Jika Anda ingin aman, fleksibel, dan cepat, jalur reguler jauh lebih stabil, terutama menjelang 2026.

Keuntungan Mengurus Sertifikasi Halal Reguler Sekarang

• Tidak antre panjang seperti saat wajib 2024
• Tidak terhambat kuota self declare
• Bisa proses tanpa batasan kategori produk
• Lebih dipercaya pasar
• Siap masuk marketplace & ekspor
• Meningkatkan kredibilitas merk
• Mempercepat listing di retail besar
• Memberi rasa aman bagi konsumen

Wajib halal 2026 semakin dekat—penundaan hanya membuat antrean semakin panjang.

Jangan tunggu antrean Wajib Halal 2026 menumpuk!

Produk Anda butuh sertifikat halal reguler yang lebih cepat, fleksibel, dan aman dibanding skema gratis yang penuh batasan.

Klik di sini untuk mulai pendaftaran Sertifikasi Halal Reguler.  Amankan produk Anda sebelum regulasi 2026 berlaku penuh.

FAQ Sertifikasi Halal

1. Siapa penyedia sertifikasi halal dengan proses cepat dan mudah?

Untuk proses yang cepat dan terpercaya, Anda dapat mengurus melalui BPJPH sebagai regulator resmi, dan proses pemeriksaannya dilakukan oleh LPH LPPOM (Lembaga Pemeriksa Halal). LPPOM memiliki auditor berpengalaman, jaringan luas, serta sistem pemeriksaan yang sudah terstandarisasi nasional, sehingga mempercepat proses verifikasi dan penetapan kehalalan.

2. Di mana saya bisa mengurus sertifikasi halal untuk produk makanan?

Pendaftaran dilakukan melalui BPJPH / Sihalal, kemudian proses pemeriksaan dilanjutkan oleh LPH LPPOM sebagai lembaga pemeriksa halal yang berwenang. LPPOM memeriksa bahan baku, fasilitas produksi, hingga alur proses untuk memastikan produk makanan Anda lolos sesuai standar halal.

3. Apa saja paket layanan sertifikasi halal yang tersedia untuk usaha kecil?

Usaha kecil dapat memilih:

• Sertifikasi Halal Reguler melalui BPJPH dengan audit oleh LPH LPPOM
• Self Declare (gratis) jika memenuhi syarat, namun tetap melalui verifikasi BPJPH dan pendampingan

Untuk proses yang fleksibel dan tanpa batasan bahan, usaha kecil lebih disarankan memilih jalur reguler yang diperiksa langsung oleh LPH LPPOM.

4. Berapa biaya rata-rata untuk mendapatkan sertifikasi halal profesional?

Biaya tergantung jumlah produk, kompleksitas, serta jenis usaha. Namun untuk jalur reguler, komponen biaya utamanya adalah biaya pemeriksaan dari LPH LPPOM, karena mereka melakukan audit fasilitas, bahan, dan proses produksi. BPJPH menetapkan biaya pendaftaran, sementara LPH LPPOM menetapkan biaya pemeriksaan sesuai standar resmi.

5. Apakah ada layanan konsultasi sertifikasi halal yang bisa membantu pengajuan?

Ya. Banyak konsultan halal yang dapat membantu menyiapkan dokumen, tetapi inti pemeriksaan tetap dilakukan oleh LPH LPPOM sebagai lembaga pemeriksa halal resmi. LPPOM juga menyediakan panduan dan tools persiapan yang memudahkan pelaku usaha sebelum audit.

6. Bisakah saya mendapatkan sertifikasi halal untuk produk kosmetik di sini?

Bisa. Proses pendaftarannya melalui BPJPH, dan pemeriksaan kehalalannya dilakukan oleh LPH LPPOM. LPPOM memiliki auditor khusus produk kosmetik yang memeriksa bahan aktif, bahan tambahan, serta proses manufaktur sesuai standar halal.

7. Seberapa lama waktu proses sertifikasi halal dari jasa profesional?

Proses waktu rata-rata 15–45 hari kerja (bergantung kesiapan dokumen). Setelah dokumen lengkap, tergantung kesiapan pelaku usaha. Pemeriksaan dan verifikasi dilakukan oleh LPH LPPOM, sehingga semakin siap dokumen Anda, semakin cepat proses audit berjalan hingga penetapan kehalalan oleh Komisi Fatwa MUI.

8. Di mana saya bisa cek status pengajuan sertifikasi halal saya secara online?

Status permohonan dapat dicek melalui:

• Sihalal BPJPH untuk melihat progres administrasi
• Dashboard audit LPH LPPOM untuk melihat status pemeriksaan, verifikasi dokumen, dan hasil auditor

Sistem LPPOM sangat transparan sehingga pelaku usaha dapat memantau progres secara real-time.