Jakarta – Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menghadiri Syukuran dan Penyerahan Sertifikat Halal yang diselenggarakan oleh PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) pada Kamis, 12 Desember 2019 di RM. Sari Kuning, Cilegon. Sertifikat halal diberikan oleh Kepala Bidang Sosialisasi dan Edukasi Halal LPPOM MUI Lia Amalia, ST., SSi., ST kepada President Director PT Nippon Shokubai Indonesia Hisakazu Fujita.
Lia mengapresiasi NSI yang telah mengantongi sertifikat halal sekaligus status implementasi Sistem Jaminan Halal (SJH) dengan grade A. “Ini bukanlah hal yang mudah, apalagi hanya dalam kurun waktu tiga bulan. Selamat kepada PT Nippon Shokubai Indonesia, khususnya Tim Manajemen Halal,” ujarnya.
Hal ini diakui Hisakazu. Meski produk NSI berupa bahan baku (basic material), tapi NSI mencoba untuk selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Upaya ini dilakukan untuk menjawab permintaan semua produk tersebut yang diperkirakan akan terus tumbuh di Asia Tenggara dan Timur Tengah. “Akhirnya, kita bisa mendapatkan sertifikat halal. Very good job,” ungkapnya.
Sertifikat halal ini diberikan untuk bahan baku Acrylic Acid (AA), acrylates (AES), dan super absorbent polymer (SAP). AA dan AES merupakan bahan baku utama tinta, cat, perekat, dan sebagainya. Sementara SAP digunakan sebagai bahan baku utama untuk popok sekali pakai. Tiga produk lainnya yang juga telah mendapatkan sertifikat halal adalah Ethyl acrylate, Butyl acrylate, dan 2-ethylhexyl acrylate. “Di antara semuanya, pangsa pasar global polimer superabsorben kami adalah yang terbesar di dunia saat ini,” jelas Sayid Jakfar, Ketua Komite Halal PT Nippon Shokubai Indonesia.
PT Nippon Shokubai Indonesia merupakan perusahaan kimia global yang beroperasi dengan menggandeng misi “menyediakan kemakmuran dan kenyamanan bagi masyarakat”. Master company perusahaan yang mengembangkan bisnisnya dengan teknologi katalis unik ini berada di Jepang. Sementara anak perusahaannya tersebar di beberapa negara, yakni Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, China, dan Belgia. (IRJ)