Sekarang ini, banyak sekali resto all you can eat (AYCE) di Indonesia, tentu dengan beragam merek dan rate harga. Di antara resto tersebut, banya yang klaim restonya no pork no lard untuk meyakinkan konsumen bahwa restonya terbebas dari daging atau lemak babi.
Belum lagi, beberapa waktu terkahir, resto all you can eat sempat menjadi perbincangan yang ramai di media sosial karena sebuah resto terkenal menggunakan khamr sebagai salah satu bahannya.
Apakah klaim tersebut sudah cukup meyakinkan konsumen dalam jaminan kehalalan resto tersebut? Apa saja yang menjadi titik kritis resto AYCE? Apa yang salah dengan menggunakan khamr sebagai bumbu masak?
Bekaitan dengan hal tersebut, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) melalui IG Live @lppom_mui kembali menyelenggarakan Bincang Halal pada Minggu, 13 Maret 2021, pukul 09.00 WIB.
AYCE, di Mana Titik Kritisnya? Dian Widayanti (Halal Food Influencer) dan Dofactora Rocky M. Iskandar (Halal Audit Specialist) sebagai pembicara serta Yunita Nurrohmani (Corporate Communication Officer) sebagai moderator akan hadir untuk mengupas tuntas titik kritis resto AYCE.
Saksikan IG Live pada link berikut ini: https://www.instagram.com/lppom_mui/
